moduldeeplearning.com - Download Modul Ajar PAI Kelas 8 SMP/MTs Kurikulum Merdeka berbasis pendekatan Deep Learning (Mindful, Meaningful, Joyful) yang dirancang untuk memperkuat iman, akhlak, dan pemahaman keislaman siswa secara mendalam dan aplikatif. Modul ini memuat materi lengkap Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas VIII sesuai Capaian Pembelajaran (CP), mulai dari aqidah, ibadah, akhlak, tarikh, dan fikih, disusun berdasarkan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Tujuan Pembelajaran (TP) terkini.
Modul ajar ini juga terintegrasi dengan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila, penguatan literasi dan numerasi kontekstual Islami, serta dilengkapi LKPD PAI Kelas 8, aktivitas reflektif, penilaian formatif dan sumatif, serta rubrik asesmen yang mendorong pembelajaran aktif dan bermakna. Cocok digunakan guru dalam menyusun RPP PAI Kelas 8 SMP/MTs sesuai Kurikulum Merdeka.
Dengan pendekatan Deep Learning, siswa diajak memahami Islam bukan hanya secara teori, tapi juga melalui praktik nyata, pembiasaan nilai, diskusi makna, dan internalisasi akhlak. Modul ini menjadi solusi tepat untuk mewujudkan pembelajaran PAI yang religius, kontekstual, menyenangkan, dan berdampak pada karakter siswa.
Modul dapat diunduh secara gratis, mudah digunakan, dan sangat membantu guru dalam mengembangkan strategi pembelajaran PAI yang aktif dan inspiratif, baik untuk madrasah maupun sekolah umum.
Berikut ini contoh dari modul ajar PAI kelas 8/VIII SMP/MTS Deep learning yang bisa anda lihat dibawah ini :
MODUL
AJAR DEEP LEARNING
MATA
PELAJARAN : PAI
BAB
1: AL-QUR’AN DAN SUNAH SEBAGAI PEDOMAN HIDUP
A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah : .....................................................................................
Nama Penyusun : .....................................................................................
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Fase /Semester : VII / D / Ganjil
Alokasi Waktu : 15 JP (5 kali pertemuan)
Tahun Pelajaran : 20.. / 20..
B. IDENTIFIKASI KESIAPAN
PESERTA DIDIK
●
Pengetahuan Awal: Peserta didik
memiliki pemahaman dasar bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam. Beberapa
peserta didik mungkin sudah mengenal istilah hadis.
●
Minat: Sebagian peserta
didik memiliki minat dalam membaca Al-Qur’an, sementara yang lain lebih
tertarik pada diskusi atau penggunaan media digital.
●
Latar Belakang: Peserta didik
berasal dari latar belakang keluarga dan sosial yang beragam, dengan tingkat
pemahaman dan pengamalan keagamaan yang bervariasi.
●
Kebutuhan Belajar:
○
Visual: Peserta didik yang
belajar melalui penglihatan akan difasilitasi dengan infografis, peta konsep,
dan video pembelajaran.
○
Auditori: Peserta didik yang
belajar melalui pendengaran akan difasilitasi dengan metode ceramah interaktif,
diskusi kelompok, dan mendengarkan murotal Al-Qur’an.
○
Kinestetik: Peserta didik yang
belajar melalui gerakan dan praktik akan difasilitasi dengan kegiatan praktik
membaca dan menghafal ayat, serta membuat produk karya seperti kaligrafi atau
peta konsep.
C. KARAKTERISTIK MATERI
PELAJARAN
●
Jenis Pengetahuan
yang Akan Dicapai:
○
Konseptual: Memahami definisi
Al-Qur’an dan hadis, perbedaan antara sunah, hadis, khabar, dan atsar, serta
fungsi hadis terhadap Al-Qur’an.
○
Prosedural: Mampu membaca Q.S.
an-Nisā’/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 sesuai kaidah tajwid, menghafalkannya,
dan membuat peta konsep menggunakan aplikasi digital.
●
Relevansi dengan
Kehidupan Nyata Peserta Didik: Materi ini sangat relevan karena memberikan
landasan bagi peserta didik untuk menjadikan Al-Qur'an dan hadis sebagai
panduan dalam bersikap, mengambil keputusan, dan berinteraksi dalam kehidupan
sehari-hari, termasuk dalam menaati aturan di sekolah dan masyarakat.
●
Tingkat Kesulitan: Sedang. Materi ini
memerlukan kemampuan kognitif untuk memahami konsep, serta keterampilan
psikomotorik untuk membaca dan menghafal ayat Al-Qur'an dengan benar.
●
Struktur Materi: Materi disusun
secara sistematis, dimulai dari pengenalan ayat-ayat Al-Qur'an (membaca dan
menghafal), dilanjutkan dengan pemahaman makna dan kandungan (analisis dan
diskusi), dan diakhiri dengan penerapan dan kreativitas (pembuatan produk).
●
Integrasi Nilai dan
Karakter:
○
Keimanan dan
Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia: Melalui perenungan
(tafakur) atas keagungan Al-Qur'an sebagai petunjuk hidup.
○
Bernalar Kritis: Melalui kegiatan
inquiry untuk menganalisis kandungan ayat, fungsi hadis, dan mengidentifikasi
masalah kontekstual.
○
Kreativitas: Melalui pembuatan
produk seperti peta konsep digital dan kaligrafi.
○
Kolaborasi/Bergotong
Royong: Melalui metode pembelajaran tutor sebaya dan diskusi kelompok.
○
Kemandirian: Mengerjakan
tugas-tugas individu seperti menghafal ayat dan refleksi diri.
○
Kepedulian: Menumbuhkan sikap
saling membantu dalam kelompok belajar dan menghargai pendapat teman.
D. DIMENSI PROFIL LULUSAN
1. Keimanan dan Ketakwaan
Menumbuhkan
kesadaran spiritual peserta didik agar tidak hanya memahami ajaran agama,
tetapi mewujudkan nilai-nilainya dalam perilaku nyata—jujur, peduli, dan
berakhlak dalam berinteraksi dengan sesama maupun lingkungan.
📌 Pembelajaran
mindful: Dimulai dengan doa, refleksi, dan sikap hormat terhadap ciptaan
Tuhan.
📌 Contoh
implementasi: Proyek sosial berbasis nilai agama; diskusi kasus etika dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Kewargaan
Menumbuhkan
rasa cinta tanah air, partisipasi aktif dalam masyarakat, dan penghormatan
terhadap keberagaman sosial-budaya sebagai bagian dari kehidupan berbangsa.
📌 Pembelajaran
meaningful: Kegiatan berbasis komunitas, studi lingkungan sosial.
📌 Contoh
implementasi: Simulasi pemilu, kampanye kebersihan lingkungan, dan proyek
kebinekaan.
3. Penalaran Kritis
Mengembangkan
kemampuan berpikir reflektif dan rasional dalam menganalisis informasi,
mengevaluasi ide, dan memecahkan masalah secara sistematis.
📌 Pembelajaran
inquiry: Menghadirkan pertanyaan pemantik dan eksplorasi isu otentik.
📌 Contoh
implementasi: Kajian studi kasus, debat akademik, proyek investigatif.
4. Kreativitas
Mendorong
peserta didik untuk menyusun ide orisinal dan solusi baru terhadap masalah
dengan cara yang fleksibel, estetis, dan produktif.
📌 Pembelajaran
joyful: Menggunakan pendekatan proyek, eksperimen, atau seni.
📌 Contoh
implementasi: Lomba karya inovatif, desain prototipe, atau pementasan
kreatif.
5. Kolaborasi
Menekankan
kemampuan bekerjasama dalam tim, berbagi peran, dan menghargai perbedaan untuk
mencapai tujuan bersama secara harmonis.
📌 Pembelajaran
kolaboratif: Diskusi kelompok, peer assessment, proyek lintas disiplin.
📌 Contoh
implementasi: PBL (Project-Based Learning), presentasi tim, simulasi
konflik dan mediasi.
6. Kemandirian
Mengembangkan
inisiatif, tanggung jawab pribadi, dan motivasi diri untuk belajar tanpa
tergantung sepenuhnya pada orang lain.
📌 Pembelajaran
berbasis refleksi dan eksplorasi mandiri.
📌 Contoh
implementasi: Jurnal belajar, tugas terbuka, eksplorasi minat dalam pilihan
topik proyek.
7. Kesehatan (Fisik & Mental)
Mengajak
siswa menjaga gaya hidup sehat, manajemen stres, dan keseimbangan hidup belajar
yang mendukung perkembangan optimal.
📌 Pembelajaran
berwawasan wellness: Integrasi olahraga, mindfulness, dan edukasi gizi.
📌 Contoh
implementasi: Senam pagi, waktu relaksasi, diskusi psikologi remaja,
kampanye stop bullying.
8. Komunikasi
Meningkatkan
kemampuan menyampaikan gagasan secara efektif, baik lisan maupun tulisan,
dengan penggunaan bahasa yang sesuai konteks dan audiens.
📌 Pembelajaran
berbasis dialog dan ekspresi: Forum diskusi, presentasi, penulisan kreatif.
📌 Contoh
implementasi: Podcast pelajar, vlog reflektif, debat, tulisan naratif atau
argumentatif.
DESAIN PEMBELAJARAN
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
(CP) NOMOR 46 TAHUN 2025
Berdasarkan Keputusan
BSKAP Nomor 046/H/KR/2025, pada akhir Fase D, dalam elemen Al-Qur'an Hadis, murid memiliki kemampuan
untuk memahami ayat Al-Qur'an dan hadis tentang pentingnya iman, takwa,
toleransi, cinta tanah air, semangat keilmuan dan sabar dalam menghadapi
musibah dan ujian.
B. LINTAS DISIPLIN ILMU
●
Bahasa Indonesia: Menganalisis teks
(terjemahan ayat), memahami makna kata, dan membuat pantun pemantik.
●
Seni Budaya: Membuat kaligrafi
ayat Al-Qur'an sebagai bentuk ekspresi seni Islami.
●
Informatika/TIK: Menggunakan
aplikasi Simple Mind Lite atau
sejenisnya untuk membuat peta konsep digital.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
●
Pertemuan 1: Peserta didik dapat
membaca Q.S. an-Nisā’/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 sesuai kaidah ilmu tajwid,
khususnya hukum bacaan alif lām
syamsiyyah dan alif lām qamariyyah
melalui metode tutor sebaya. (3 JP)
●
Pertemuan 2: Peserta didik dapat
menghafal Q.S. an-Nisā’/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 dengan lancar dan tartil
melalui metode praktik/demonstrasi. (3 JP)
●
Pertemuan 3: Peserta didik dapat
menjelaskan kandungan Q.S. an-Nisā’/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 tentang
kedudukan hadis terhadap Al-Qur’an melalui metode inquiry. (3 JP)
●
Pertemuan 4: Peserta didik dapat
menampilkan perilaku semangat dalam mengamalkan Al-Qur’an dan hadis dalam
kehidupan sehari-hari sebagai hasil dari metode inquiry. (3 JP)
●
Pertemuan 5: Peserta didik dapat
membuat karya berupa peta konsep mengenai definisi hadis dan fungsinya terhadap
Al-Qur’an melalui pembelajaran berbasis produk. (3 JP)
D. TOPIK PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL
"Al-Qur'an dan Hadisku, Pedomanku": Mengimplementasikan
semangat menaati Allah, Rasul, dan pemimpin (orang tua, guru) dalam kehidupan
sehari-hari, serta menjadikan Al-Qur'an dan hadis sebagai sumber solusi ketika
menghadapi perbedaan pendapat atau masalah.
E. KERANGKA PEMBELAJARAN
PRAKTIK PEDAGOGIK
●
Model Pembelajaran: Project Based Learning (PBL), Blended Learning
●
Pendekatan: Deep Learning (Mindful, Meaningful, Joyful
Learning)
○
Mindful Learning: Diawali dengan
kegiatan "Mari Bertafakur", peserta didik diajak untuk merenung dan
menyadari pentingnya petunjuk hidup, sehingga menciptakan kesiapan mental untuk
belajar.
○
Meaningful Learning: Peserta didik
menghubungkan materi (kandungan ayat) dengan pengalaman dan konteks kehidupan
nyata mereka, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan relevan.
○
Joyful Learning: Pembelajaran
dirancang menyenangkan melalui penggunaan pantun, kerja kelompok, permainan,
dan pemanfaatan teknologi digital yang disukai peserta didik.
●
Metode Pembelajaran: Tutor Sebaya,
Praktik/Demonstrasi, Inquiry,
Pembelajaran Berbasis Produk.
●
Strategi Pembelajaran
Berdiferensiasi:
○
Diferensiasi Konten: Menyediakan materi
dalam berbagai format: teks di buku, infografis, video pembelajaran, dan sumber
bacaan digital.
○
Diferensiasi Proses: Menggunakan beragam
metode (tutor sebaya, inquiry, praktik) yang memungkinkan peserta didik bekerja
secara individu, berpasangan, atau kelompok sesuai dengan gaya belajar mereka.
○
Diferensiasi Produk: Memberikan
keleluasaan kepada peserta didik untuk menunjukkan pemahamannya melalui
berbagai produk, seperti peta konsep digital, kaligrafi, atau presentasi lisan.
KEMITRAAN
PEMBELAJARAN
●
Lingkungan Sekolah: Bekerja sama dengan
guru mata pelajaran lain (Bahasa Indonesia, Seni Budaya, TIK) untuk proyek
lintas disiplin. Melibatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar.
●
Lingkungan Luar
Sekolah/Masyarakat: Mendorong peserta didik untuk mengobservasi penerapan
nilai-nilai ketaatan di lingkungan keluarga dan masyarakat.
●
Mitra Digital: Menggunakan
platform atau aplikasi seperti Simple
Mind Lite, Canva, Quizizz, atau Google Classroom untuk mendukung proses pembelajaran.
LINGKUNGAN BELAJAR
●
Ruang Fisik: Pengaturan tempat
duduk yang fleksibel (klasikal, berkelompok, individu) untuk mendukung berbagai
mode belajar. Pemanfaatan pojok baca atau dinding karya untuk memajang hasil
belajar peserta didik.
●
Ruang Virtual: Pemanfaatan Learning Management System (LMS) atau
grup WhatsApp sebagai platform untuk
berbagi materi, mengumpulkan tugas, dan berdiskusi di luar jam pelajaran.
●
Budaya Belajar: Membangun suasana
kelas yang positif, inklusif, dan aman, di mana setiap peserta didik merasa
dihargai, berani bertanya, berpendapat, dan membuat kesalahan sebagai bagian
dari proses belajar.
PEMANFAATAN DIGITAL
●
Perpustakaan
Digital/Sumber Daring: Mengarahkan peserta didik untuk mengakses tafsir online, situs
hadis terpercaya, dan artikel keislaman.
●
Forum Diskusi Daring: Menggunakan fitur
forum di LMS atau grup media sosial untuk diskusi lanjutan.
●
Penilaian Daring: Menggunakan Google Forms atau Quizizz untuk kuis dan tes formatif.
●
Media Presentasi
Digital: Peserta didik menggunakan PowerPoint,
Canva, atau Google Slides untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.
●
Media Publikasi
Digital: Mempublikasikan karya terbaik peserta didik (misalnya peta
konsep) di media sosial sekolah atau blog kelas.
F. LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
PERTEMUAN 1 (3 JP :
120 MENIT)
Topik: Membaca Q.S. an-Nisā’/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 dengan Tajwid
●
KEGIATAN PENDAHULUAN
(15 MENIT)
○
Pembukaan: Guru membuka dengan
salam, doa, dan memeriksa kehadiran serta kesiapan peserta didik.
○
Mindful Learning: Peserta didik
diajak membaca "Pantun Pemantik" dan merenungkan maknanya untuk
membangkitkan rasa ingin tahu.
○
Apersepsi: Guru mengajukan
pertanyaan pemantik: "Siapa yang pernah mendengar tentang hukum bacaan
Alif Lam?"
○
Tujuan: Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran hari ini, yaitu belajar membaca dua ayat penting dengan
hukum tajwid yang benar.
○
Pembentukan Kelompok: Guru membagi
peserta didik ke dalam kelompok heterogen (4-5 orang) dan memastikan ada tutor
sebaya di setiap kelompok.
●
KEGIATAN INTI (90
MENIT)
○
Pembagian Tugas: Kelompok ganjil
fokus pada Q.S. an-Nisā’/4: 59, kelompok genap fokus pada Q.S. an-Naḥl/16: 64.
○
Meaningful Learning: Guru menjelaskan
secara singkat makna global kedua ayat untuk memberikan konteks mengapa ayat
ini penting dipelajari.
○
Tutor Sebaya: Dalam kelompok,
tutor sebaya memandu teman-temannya untuk berlatih membaca ayat, dengan fokus
pada hukum bacaan Alif Lām Syamsiyyah
dan Qamariyyah. Guru berkeliling
untuk memfasilitasi.
○
Joyful Learning: Setiap kelompok
mencoba melantunkan ayat dengan irama sederhana secara bersama-sama.
○
Presentasi: Perwakilan kelompok
secara acak diminta untuk mendemonstrasikan hasil latihannya di depan kelas.
○
Pembelajaran
Berdiferensiasi:
■
Proses: Peserta didik
belajar sesuai kecepatan kelompoknya dengan bimbingan teman sebaya. Guru
memberikan bimbingan intensif pada kelompok yang membutuhkan.
■
Konten: Peserta didik dapat
menggunakan buku paket atau aplikasi Al-Qur'an digital yang memiliki fitur
tajwid berwarna.
●
KEGIATAN PENUTUP (15
MENIT)
○
Refleksi: Peserta didik
menyampaikan kesulitan dan keberhasilan dalam belajar membaca dengan tajwid.
○
Rangkuman: Guru bersama
peserta didik menyimpulkan poin-poin penting tentang hukum bacaan Alif Lam.
○
Tindak Lanjut: Guru menugaskan
peserta didik untuk mengulang bacaan di rumah.
○
Penutup: Salam dan doa.
Bagi Bapak/Ibu guru yang ingin versi lengkap dari modul ajar PAI 8 Deep Learning, silahkan hubungi kami via Link WA dibawah ini :
👇👇👇
KLIK DISINI UNTUK HUBUNGI KAMI Via WA