Download Modul Ajar PAI Kelas 8 Deep Learning

Download Modul Ajar PAI Kelas 8 Deep Learning

Sabtu, 26 Juli 2025


moduldeeplearning.com - Download Modul Ajar PAI Kelas 8 SMP/MTs Kurikulum Merdeka berbasis pendekatan Deep Learning (Mindful, Meaningful, Joyful) yang dirancang untuk memperkuat iman, akhlak, dan pemahaman keislaman siswa secara mendalam dan aplikatif. Modul ini memuat materi lengkap Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas VIII sesuai Capaian Pembelajaran (CP), mulai dari aqidah, ibadah, akhlak, tarikh, dan fikih, disusun berdasarkan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Tujuan Pembelajaran (TP) terkini.


Modul ajar ini juga terintegrasi dengan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila, penguatan literasi dan numerasi kontekstual Islami, serta dilengkapi LKPD PAI Kelas 8, aktivitas reflektif, penilaian formatif dan sumatif, serta rubrik asesmen yang mendorong pembelajaran aktif dan bermakna. Cocok digunakan guru dalam menyusun RPP PAI Kelas 8 SMP/MTs sesuai Kurikulum Merdeka.


Dengan pendekatan Deep Learning, siswa diajak memahami Islam bukan hanya secara teori, tapi juga melalui praktik nyata, pembiasaan nilai, diskusi makna, dan internalisasi akhlak. Modul ini menjadi solusi tepat untuk mewujudkan pembelajaran PAI yang religius, kontekstual, menyenangkan, dan berdampak pada karakter siswa.


Modul dapat diunduh secara gratis, mudah digunakan, dan sangat membantu guru dalam mengembangkan strategi pembelajaran PAI yang aktif dan inspiratif, baik untuk madrasah maupun sekolah umum.


Berikut ini contoh dari modul ajar PAI kelas 8/VIII SMP/MTS Deep learning yang bisa anda lihat dibawah ini : 



MODUL AJAR DEEP LEARNING

MATA PELAJARAN : PAI

BAB 1: AL-QUR’AN DAN SUNAH SEBAGAI PEDOMAN HIDUP

 

A. IDENTITAS MODUL

Nama Sekolah                    :    .....................................................................................

Nama Penyusun                 :    .....................................................................................

Mata Pelajaran                  :    Pendidikan Agama Islam

Kelas / Fase /Semester       :    VII / D / Ganjil

Alokasi Waktu                   :    15 JP (5 kali pertemuan)

Tahun Pelajaran                :    20.. / 20..

 

B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK

     Pengetahuan Awal: Peserta didik memiliki pemahaman dasar bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam. Beberapa peserta didik mungkin sudah mengenal istilah hadis.

     Minat: Sebagian peserta didik memiliki minat dalam membaca Al-Qur’an, sementara yang lain lebih tertarik pada diskusi atau penggunaan media digital.

     Latar Belakang: Peserta didik berasal dari latar belakang keluarga dan sosial yang beragam, dengan tingkat pemahaman dan pengamalan keagamaan yang bervariasi.

     Kebutuhan Belajar:

     Visual: Peserta didik yang belajar melalui penglihatan akan difasilitasi dengan infografis, peta konsep, dan video pembelajaran.

     Auditori: Peserta didik yang belajar melalui pendengaran akan difasilitasi dengan metode ceramah interaktif, diskusi kelompok, dan mendengarkan murotal Al-Qur’an.

     Kinestetik: Peserta didik yang belajar melalui gerakan dan praktik akan difasilitasi dengan kegiatan praktik membaca dan menghafal ayat, serta membuat produk karya seperti kaligrafi atau peta konsep.

 

C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN

     Jenis Pengetahuan yang Akan Dicapai:

     Konseptual: Memahami definisi Al-Qur’an dan hadis, perbedaan antara sunah, hadis, khabar, dan atsar, serta fungsi hadis terhadap Al-Qur’an.

     Prosedural: Mampu membaca Q.S. an-Nisā’/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 sesuai kaidah tajwid, menghafalkannya, dan membuat peta konsep menggunakan aplikasi digital.

     Relevansi dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik: Materi ini sangat relevan karena memberikan landasan bagi peserta didik untuk menjadikan Al-Qur'an dan hadis sebagai panduan dalam bersikap, mengambil keputusan, dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam menaati aturan di sekolah dan masyarakat.

     Tingkat Kesulitan: Sedang. Materi ini memerlukan kemampuan kognitif untuk memahami konsep, serta keterampilan psikomotorik untuk membaca dan menghafal ayat Al-Qur'an dengan benar.

     Struktur Materi: Materi disusun secara sistematis, dimulai dari pengenalan ayat-ayat Al-Qur'an (membaca dan menghafal), dilanjutkan dengan pemahaman makna dan kandungan (analisis dan diskusi), dan diakhiri dengan penerapan dan kreativitas (pembuatan produk).

     Integrasi Nilai dan Karakter:

     Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia: Melalui perenungan (tafakur) atas keagungan Al-Qur'an sebagai petunjuk hidup.

     Bernalar Kritis: Melalui kegiatan inquiry untuk menganalisis kandungan ayat, fungsi hadis, dan mengidentifikasi masalah kontekstual.

     Kreativitas: Melalui pembuatan produk seperti peta konsep digital dan kaligrafi.

     Kolaborasi/Bergotong Royong: Melalui metode pembelajaran tutor sebaya dan diskusi kelompok.

     Kemandirian: Mengerjakan tugas-tugas individu seperti menghafal ayat dan refleksi diri.

     Kepedulian: Menumbuhkan sikap saling membantu dalam kelompok belajar dan menghargai pendapat teman.

 

D. DIMENSI PROFIL LULUSAN

 

1. Keimanan dan Ketakwaan

Menumbuhkan kesadaran spiritual peserta didik agar tidak hanya memahami ajaran agama, tetapi mewujudkan nilai-nilainya dalam perilaku nyata—jujur, peduli, dan berakhlak dalam berinteraksi dengan sesama maupun lingkungan.

📌 Pembelajaran mindful: Dimulai dengan doa, refleksi, dan sikap hormat terhadap ciptaan Tuhan.
📌 Contoh implementasi: Proyek sosial berbasis nilai agama; diskusi kasus etika dalam kehidupan sehari-hari.


2. Kewargaan

Menumbuhkan rasa cinta tanah air, partisipasi aktif dalam masyarakat, dan penghormatan terhadap keberagaman sosial-budaya sebagai bagian dari kehidupan berbangsa.

📌 Pembelajaran meaningful: Kegiatan berbasis komunitas, studi lingkungan sosial.
📌 Contoh implementasi: Simulasi pemilu, kampanye kebersihan lingkungan, dan proyek kebinekaan.


3. Penalaran Kritis

Mengembangkan kemampuan berpikir reflektif dan rasional dalam menganalisis informasi, mengevaluasi ide, dan memecahkan masalah secara sistematis.

📌 Pembelajaran inquiry: Menghadirkan pertanyaan pemantik dan eksplorasi isu otentik.
📌 Contoh implementasi: Kajian studi kasus, debat akademik, proyek investigatif.


4. Kreativitas

Mendorong peserta didik untuk menyusun ide orisinal dan solusi baru terhadap masalah dengan cara yang fleksibel, estetis, dan produktif.

📌 Pembelajaran joyful: Menggunakan pendekatan proyek, eksperimen, atau seni.
📌 Contoh implementasi: Lomba karya inovatif, desain prototipe, atau pementasan kreatif.


5. Kolaborasi

Menekankan kemampuan bekerjasama dalam tim, berbagi peran, dan menghargai perbedaan untuk mencapai tujuan bersama secara harmonis.

📌 Pembelajaran kolaboratif: Diskusi kelompok, peer assessment, proyek lintas disiplin.
📌 Contoh implementasi: PBL (Project-Based Learning), presentasi tim, simulasi konflik dan mediasi.


6. Kemandirian

Mengembangkan inisiatif, tanggung jawab pribadi, dan motivasi diri untuk belajar tanpa tergantung sepenuhnya pada orang lain.

📌 Pembelajaran berbasis refleksi dan eksplorasi mandiri.
📌 Contoh implementasi: Jurnal belajar, tugas terbuka, eksplorasi minat dalam pilihan topik proyek.


7. Kesehatan (Fisik & Mental)

Mengajak siswa menjaga gaya hidup sehat, manajemen stres, dan keseimbangan hidup belajar yang mendukung perkembangan optimal.

📌 Pembelajaran berwawasan wellness: Integrasi olahraga, mindfulness, dan edukasi gizi.
📌 Contoh implementasi: Senam pagi, waktu relaksasi, diskusi psikologi remaja, kampanye stop bullying.


8. Komunikasi

Meningkatkan kemampuan menyampaikan gagasan secara efektif, baik lisan maupun tulisan, dengan penggunaan bahasa yang sesuai konteks dan audiens.

📌 Pembelajaran berbasis dialog dan ekspresi: Forum diskusi, presentasi, penulisan kreatif.
📌 Contoh implementasi: Podcast pelajar, vlog reflektif, debat, tulisan naratif atau argumentatif.


DESAIN PEMBELAJARAN

 

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) NOMOR 46 TAHUN 2025

Berdasarkan Keputusan BSKAP Nomor 046/H/KR/2025, pada akhir Fase D, dalam elemen Al-Qur'an Hadis, murid memiliki kemampuan untuk memahami ayat Al-Qur'an dan hadis tentang pentingnya iman, takwa, toleransi, cinta tanah air, semangat keilmuan dan sabar dalam menghadapi musibah dan ujian.

 

B. LINTAS DISIPLIN ILMU

     Bahasa Indonesia: Menganalisis teks (terjemahan ayat), memahami makna kata, dan membuat pantun pemantik.

     Seni Budaya: Membuat kaligrafi ayat Al-Qur'an sebagai bentuk ekspresi seni Islami.

     Informatika/TIK: Menggunakan aplikasi Simple Mind Lite atau sejenisnya untuk membuat peta konsep digital.

 

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

     Pertemuan 1: Peserta didik dapat membaca Q.S. an-Nisā’/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 sesuai kaidah ilmu tajwid, khususnya hukum bacaan alif lām syamsiyyah dan alif lām qamariyyah melalui metode tutor sebaya. (3 JP)

     Pertemuan 2: Peserta didik dapat menghafal Q.S. an-Nisā’/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 dengan lancar dan tartil melalui metode praktik/demonstrasi. (3 JP)

     Pertemuan 3: Peserta didik dapat menjelaskan kandungan Q.S. an-Nisā’/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 tentang kedudukan hadis terhadap Al-Qur’an melalui metode inquiry. (3 JP)

     Pertemuan 4: Peserta didik dapat menampilkan perilaku semangat dalam mengamalkan Al-Qur’an dan hadis dalam kehidupan sehari-hari sebagai hasil dari metode inquiry. (3 JP)

     Pertemuan 5: Peserta didik dapat membuat karya berupa peta konsep mengenai definisi hadis dan fungsinya terhadap Al-Qur’an melalui pembelajaran berbasis produk. (3 JP)

 

D. TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

"Al-Qur'an dan Hadisku, Pedomanku": Mengimplementasikan semangat menaati Allah, Rasul, dan pemimpin (orang tua, guru) dalam kehidupan sehari-hari, serta menjadikan Al-Qur'an dan hadis sebagai sumber solusi ketika menghadapi perbedaan pendapat atau masalah.

 

E. KERANGKA PEMBELAJARAN

PRAKTIK PEDAGOGIK

     Model Pembelajaran: Project Based Learning (PBL), Blended Learning

     Pendekatan: Deep Learning (Mindful, Meaningful, Joyful Learning)

     Mindful Learning: Diawali dengan kegiatan "Mari Bertafakur", peserta didik diajak untuk merenung dan menyadari pentingnya petunjuk hidup, sehingga menciptakan kesiapan mental untuk belajar.

     Meaningful Learning: Peserta didik menghubungkan materi (kandungan ayat) dengan pengalaman dan konteks kehidupan nyata mereka, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan relevan.

     Joyful Learning: Pembelajaran dirancang menyenangkan melalui penggunaan pantun, kerja kelompok, permainan, dan pemanfaatan teknologi digital yang disukai peserta didik.

     Metode Pembelajaran: Tutor Sebaya, Praktik/Demonstrasi, Inquiry, Pembelajaran Berbasis Produk.

     Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi:

     Diferensiasi Konten: Menyediakan materi dalam berbagai format: teks di buku, infografis, video pembelajaran, dan sumber bacaan digital.

     Diferensiasi Proses: Menggunakan beragam metode (tutor sebaya, inquiry, praktik) yang memungkinkan peserta didik bekerja secara individu, berpasangan, atau kelompok sesuai dengan gaya belajar mereka.

     Diferensiasi Produk: Memberikan keleluasaan kepada peserta didik untuk menunjukkan pemahamannya melalui berbagai produk, seperti peta konsep digital, kaligrafi, atau presentasi lisan.

KEMITRAAN PEMBELAJARAN

     Lingkungan Sekolah: Bekerja sama dengan guru mata pelajaran lain (Bahasa Indonesia, Seni Budaya, TIK) untuk proyek lintas disiplin. Melibatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar.

     Lingkungan Luar Sekolah/Masyarakat: Mendorong peserta didik untuk mengobservasi penerapan nilai-nilai ketaatan di lingkungan keluarga dan masyarakat.

     Mitra Digital: Menggunakan platform atau aplikasi seperti Simple Mind Lite, Canva, Quizizz, atau Google Classroom untuk mendukung proses pembelajaran.

LINGKUNGAN BELAJAR

     Ruang Fisik: Pengaturan tempat duduk yang fleksibel (klasikal, berkelompok, individu) untuk mendukung berbagai mode belajar. Pemanfaatan pojok baca atau dinding karya untuk memajang hasil belajar peserta didik.

     Ruang Virtual: Pemanfaatan Learning Management System (LMS) atau grup WhatsApp sebagai platform untuk berbagi materi, mengumpulkan tugas, dan berdiskusi di luar jam pelajaran.

     Budaya Belajar: Membangun suasana kelas yang positif, inklusif, dan aman, di mana setiap peserta didik merasa dihargai, berani bertanya, berpendapat, dan membuat kesalahan sebagai bagian dari proses belajar.

PEMANFAATAN DIGITAL

     Perpustakaan Digital/Sumber Daring: Mengarahkan peserta didik untuk mengakses tafsir online, situs hadis terpercaya, dan artikel keislaman.

     Forum Diskusi Daring: Menggunakan fitur forum di LMS atau grup media sosial untuk diskusi lanjutan.

     Penilaian Daring: Menggunakan Google Forms atau Quizizz untuk kuis dan tes formatif.

     Media Presentasi Digital: Peserta didik menggunakan PowerPoint, Canva, atau Google Slides untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.

     Media Publikasi Digital: Mempublikasikan karya terbaik peserta didik (misalnya peta konsep) di media sosial sekolah atau blog kelas.

F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

PERTEMUAN 1 (3 JP : 120 MENIT)

Topik: Membaca Q.S. an-Nisā’/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 dengan Tajwid

     KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)

     Pembukaan: Guru membuka dengan salam, doa, dan memeriksa kehadiran serta kesiapan peserta didik.

     Mindful Learning: Peserta didik diajak membaca "Pantun Pemantik" dan merenungkan maknanya untuk membangkitkan rasa ingin tahu.

     Apersepsi: Guru mengajukan pertanyaan pemantik: "Siapa yang pernah mendengar tentang hukum bacaan Alif Lam?"

     Tujuan: Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini, yaitu belajar membaca dua ayat penting dengan hukum tajwid yang benar.

     Pembentukan Kelompok: Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok heterogen (4-5 orang) dan memastikan ada tutor sebaya di setiap kelompok.

     KEGIATAN INTI (90 MENIT)

     Pembagian Tugas: Kelompok ganjil fokus pada Q.S. an-Nisā’/4: 59, kelompok genap fokus pada Q.S. an-Naḥl/16: 64.

     Meaningful Learning: Guru menjelaskan secara singkat makna global kedua ayat untuk memberikan konteks mengapa ayat ini penting dipelajari.

     Tutor Sebaya: Dalam kelompok, tutor sebaya memandu teman-temannya untuk berlatih membaca ayat, dengan fokus pada hukum bacaan Alif Lām Syamsiyyah dan Qamariyyah. Guru berkeliling untuk memfasilitasi.

     Joyful Learning: Setiap kelompok mencoba melantunkan ayat dengan irama sederhana secara bersama-sama.

     Presentasi: Perwakilan kelompok secara acak diminta untuk mendemonstrasikan hasil latihannya di depan kelas.

     Pembelajaran Berdiferensiasi:

     Proses: Peserta didik belajar sesuai kecepatan kelompoknya dengan bimbingan teman sebaya. Guru memberikan bimbingan intensif pada kelompok yang membutuhkan.

     Konten: Peserta didik dapat menggunakan buku paket atau aplikasi Al-Qur'an digital yang memiliki fitur tajwid berwarna.

     KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)

     Refleksi: Peserta didik menyampaikan kesulitan dan keberhasilan dalam belajar membaca dengan tajwid.

     Rangkuman: Guru bersama peserta didik menyimpulkan poin-poin penting tentang hukum bacaan Alif Lam.

     Tindak Lanjut: Guru menugaskan peserta didik untuk mengulang bacaan di rumah.

     Penutup: Salam dan doa.


Bagi Bapak/Ibu guru yang ingin versi lengkap dari modul ajar PAI 8 Deep Learning, silahkan hubungi kami via Link WA dibawah ini : 


👇👇👇



KLIK DISINI UNTUK HUBUNGI KAMI Via WA