Download Modul Ajar IPS Kelas 7 SMP Deep Learning CP 46 Terbaru 2025

Download Modul Ajar IPS Kelas 7 SMP Deep Learning CP 46 Terbaru 2025

Minggu, 10 Agustus 2025


moduldeeplearning.com - Download Modul Ajar IPS Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka CP Terbaru 2025 berbasis pendekatan Deep Learning dengan pembelajaran mindful (sadar), meaningful (bermakna), dan joyful (menyenangkan). Modul ini disusun sesuai Capaian Pembelajaran (CP) 046 IPS terbaru 2025 dan dilengkapi Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Tujuan Pembelajaran (TP)


Materi mencakup konsep ruang dan interaksi antarruang, dinamika kependudukan, interaksi sosial, aktivitas ekonomi, sumber daya alam, serta perkembangan sejarah Indonesia dan dunia. Disajikan dengan metode project-based learning, problem-based learning, dan discovery learning untuk mengasah keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas.


Modul ajar ini dirancang untuk membantu guru IPS SMP/MTs, mahasiswa pendidikan IPS, dan pengembang kurikulum dalam menyediakan perangkat ajar yang lengkap, praktis, dan sesuai Kurikulum Merdeka 2025. Dilengkapi dengan LKPD IPS Kelas 7, asesmen formatif dan sumatif, contoh soal HOTS, serta pembelajaran berbasis literasi sosial, literasi sejarah, literasi ekonomi, dan numerasi.


Tersedia untuk semester 1 dan semester 2 dengan kegiatan diskusi kelompok, studi lapangan, analisis peta, serta proyek kolaboratif yang memadukan ilmu sosial dengan teknologi untuk membentuk generasi cerdas, kritis, dan peduli lingkungan sosial.


Berikut ini contoh modul ajar IPS kelas VII Deep Learning CP 046 yang bisa bapak/ibu lihat dibawah ini : 


MODUL AJAR DEEP LEARNING

MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

BAB 1: KELUARGA AWAL KEHIDUPAN

 

A. IDENTITAS MODUL

Nama Sekolah                    :    .....................................................................................

Nama Penyusun                 :    .....................................................................................

Mata Pelajaran                  :    Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas / Fase /Semester       :    VII / D / Ganjil

Alokasi Waktu                   :    30 JP (15 kali pertemuan)

Tahun Pelajaran                :    20.. / 20..

 

B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK

     Pengetahuan Awal: Peserta didik memiliki pemahaman dasar tentang anggota keluarga inti (ayah, ibu, anak) dan mengetahui nama orang tua serta kakek-neneknya.

     Minat: Sebagian besar peserta didik tertarik dengan cerita (dongeng, legenda) dan penggunaan gawai (peta digital, media sosial).

     Latar Belakang: Peserta didik berasal dari latar belakang keluarga dan sosial ekonomi yang beragam, yang memengaruhi pemahaman awal mereka tentang struktur keluarga, norma, dan kondisi ekonomi.

     Kebutuhan Belajar:

     Visual: Peserta didik belajar melalui gambar, peta, video pembelajaran, dan infografis.

     Auditori: Peserta didik belajar melalui diskusi, tanya jawab, mendengarkan cerita, dan penjelasan guru.

     Kinestetik: Peserta didik belajar melalui kegiatan praktik seperti membuat silsilah keluarga, menggambar peta/denah, dan bermain peran.

 

C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN

     Jenis Pengetahuan yang Akan Dicapai:

     Konseptual: Memahami konsep keluarga, silsilah, lokasi (absolut dan relatif), kondisi geografis, peta, sosialisasi, nilai, norma, kebutuhan, dan interaksi sosial-ekonomi.

     Prosedural: Mampu membuat silsilah keluarga, membaca dan membuat peta sederhana, melakukan wawancara sejarah lisan, dan menganalisis data sosial sederhana.

     Relevansi dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik: Materi ini sangat relevan karena dimulai dari lingkungan terdekat peserta didik (keluarga), kemudian meluas ke lingkungan sekitar (lokasi, peta), masyarakat (sosialisasi, norma), hingga konteks yang lebih luas (kondisi Indonesia, interaksi wilayah, dan kebutuhan ekonomi) yang semuanya dialami dalam kehidupan sehari-hari.

     Tingkat Kesulitan: Sedang. Konsep awal (keluarga) mudah dipahami, namun meningkat saat membahas konsep yang lebih abstrak seperti kondisi geologis, interaksi wilayah, dan peran nilai-norma.

     Struktur Materi: Materi disusun secara sistematis dari lingkup terkecil (diri dan keluarga) ke lingkup yang lebih besar (lingkungan, masyarakat, negara), menghubungkan konsep sejarah, geografi, sosiologi, dan ekonomi secara terpadu.

     Integrasi Nilai dan Karakter:

     Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia: Menghargai keluarga sebagai anugerah Tuhan, memahami nilai-nilai moral dan agama dalam norma masyarakat.

     Bernalar Kritis: Menganalisis penyebab dan dampak dari suatu fenomena sosial (misalnya interaksi wilayah, pelanggaran norma), menginterpretasi data dan peta.

     Kreativitas: Menghasilkan produk pembelajaran yang beragam seperti silsilah keluarga, poster, denah, dan laporan analisis.

     Kolaborasi/Bergotong Royong: Bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), berdiskusi, dan mempresentasikan hasil kerja.

     Kemandirian: Mengerjakan tugas individu, melakukan refleksi diri, dan mencari informasi dari berbagai sumber.

     Kepedulian: Memahami pentingnya tolong-menolong sebagai makhluk sosial dan menjaga kelestarian lingkungan sebagai dampak dari pemenuhan kebutuhan.

 

D. DIMENSI PROFIL LULUSAN

     Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia: Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, moral, dan etika dalam berinteraksi di keluarga dan masyarakat.

     Kewargaan: Memahami peran dan tanggung jawab sebagai anggota keluarga dan masyarakat, serta menaati norma dan hukum yang berlaku.

     Penalaran Kritis: Menganalisis hubungan sebab-akibat antara kondisi geografis dengan aktivitas manusia, serta mengevaluasi informasi dari berbagai sumber.

     Kreativitas: Mendesain dan membuat produk seperti silsilah keluarga, denah, dan poster untuk memvisualisasikan pemahaman.

     Kolaborasi: Aktif berpartisipasi dalam diskusi dan kerja kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

     Kemandirian: Mengelola waktu dan tugas secara mandiri serta berinisiatif dalam proses pembelajaran.

     Kesehatan: Memahami pentingnya pemenuhan kebutuhan primer (makanan, tempat tinggal) untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani.

     Komunikasi: Menyampaikan gagasan dan hasil diskusi secara lisan dan tulisan dengan efektif dan santun.

 

 

 

DESAIN PEMBELAJARAN

 

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) NOMOR 46 : TAHUN 2025

Pada akhir Fase D, murid memiliki kemampuan sebagai berikut.

     Pemahaman Konsep: Menjelaskan keberagaman kondisi geografis Indonesia, konektivitas antarruang terhadap upaya pemanfaatan dan pelestarian potensi sumber daya alam, faktor aktivitas manusia terhadap perubahan iklim dan potensi bencana alam; memprediksi dampak perubahan iklim terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya masyarakat serta merefleksikan pola adaptasi terhadap perubahan iklim dan upaya mitigasi bencana untuk menunjang sustainable development goals (SDGs) dalam konteks lokal, regional, dan global; mengidentifikasi upaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan ekonomi, harga, pasar, lembaga keuangan, perdagangan internasional; menelaah peran masyarakat dan negara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di era digital, serta potensi Indonesia menjadi negara maju; mengelaborasi proses interaksi sosial, lembaga sosial, dinamika sosial dan perubahan sistem sosial budaya dalam masyarakat yang majemuk untuk mewujudkan integrasi bangsa dengan prinsip kebhinekaan; menjelaskan konsep dasar ilmu sejarah yaitu manusia, ruang, waktu, kronologi, perubahan; menganalisis keterhubungan antara masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang ketika mempelajari sejarah lokal dan toponimi wilayah serta berbagai peristiwa atau kejadian penting dalam lingkup lokal, nasional dan global terkait asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia dan jalur rempah nusantara.

     Keterampilan Proses: Menerapkan pemahaman konsep melalui pendekatan keterampilan proses dengan cara mengamati fenomena dan peristiwa secara sistematis dengan menggunakan pancaindra serta menemukan persamaan dan perbedaannya; menanya dengan panduan pendidik, mengajukan pertanyaan untuk menggali dan klarifikasi informasi, serta mencari tahu penyebab dan memprediksinya; mengumpulkan informasi secara berkolaborasi, merencanakan dan melakukan penyelidikan, mengumpulkan informasi dengan sumber primer, dan mendokumentasikannya; berkolaborasi, mengolah informasi yang relevan serta memprioritaskan beberapa gagasan tertentu; menguji dan menerapkan konsep melalui eksperimen, simulasi, studi kasus, atau situasi nyata untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan; mengevaluasi dan merefleksi serta melakukan perbaikan untuk menarik simpulan hasil penyelidikan dengan tepat; mengomunikasikan dan menyajikan hasil penyelidikan dengan menggunakan media informasi yang tepat; dan menyusun rencana tindak lanjut dari hasil penyelidikan yang telah dihasilkan secara kolaboratif.

 

B. LINTAS DISIPLIN ILMU

     Sejarah: Mempelajari asal-usul keluarga dan tradisi lisan.

     Geografi: Memahami konsep lokasi, kondisi wilayah Indonesia, dan pemanfaatan peta.

     Sosiologi: Mengkaji proses sosialisasi, peran nilai dan norma, serta interaksi dalam masyarakat.

     Ekonomi: Menganalisis kebutuhan manusia dan konsep manusia sebagai makhluk ekonomi.

     Bahasa Indonesia: Mengembangkan keterampilan komunikasi, menulis laporan, dan memahami cerita rakyat.

     Seni Budaya: Membuat produk kreatif seperti silsilah keluarga, denah, dan poster.

 

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

     Pertemuan 1-2: Peserta didik mampu mendeskripsikan sejarah asal usul keluarga melalui pembuatan silsilah keluarga. (4 JP)

     Pertemuan 3: Peserta didik mampu menjelaskan konsep lokasi absolut dan lokasi relatif. (2 JP)

     Pertemuan 4-5: Peserta didik mampu menerangkan letak dan luas, mengidentifikasi cuaca dan iklim, serta menganalisis kondisi geologis wilayah Indonesia. (4 JP)

     Pertemuan 6: Peserta didik mampu mengidentifikasi komponen peta dan menganalisis fungsi peta. (2 JP)

     Pertemuan 7: Peserta didik mampu menjelaskan definisi sejarah lisan dan mengidentifikasi jenis-jenis sumber sejarah lisan. (2 JP)

     Pertemuan 8: Peserta didik mampu menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi yang bermoral. (2 JP)

     Pertemuan 9: Peserta didik mampu menerangkan hakikat sosialisasi, mengidentifikasi agen-agen sosialisasi, dan menganalisis proses sosialisasi. (2 JP)

     Pertemuan 10-11: Peserta didik mampu menjelaskan nilai dan norma, mengidentifikasi jenis-jenisnya, dan menganalisis peranannya dalam kehidupan. (4 JP)

     Pertemuan 12-13: Peserta didik mampu menganalisis faktor penyebab terjadinya interaksi antar wilayah dan mengemukakan contohnya. (4 JP)

     Pertemuan 14-15: Peserta didik mampu menjelaskan definisi kebutuhan, mengidentifikasi jenis-jenisnya, menganalisis faktor yang memengaruhinya, dan menunjukkan jenis-jenis alat pemuas kebutuhan. (4 JP)

 

D. TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

KELUARGA AWAL KEHIDUPAN: Memahami Diri dan Lingkungan Sekitar Melalui Konsep-Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial.

 

E. KERANGKA PEMBELAJARAN

PRAKTIK PEDAGOGIK

     Model Pembelajaran: Bervariasi sesuai topik, meliputi Discovery Learning, Problem Based Learning (PBL), Group Investigation, dan Resitasi (Penugasan).

     Pendekatan: Deep Learning (Mindful, Meaningful, Joyful Learning)

     Mindful Learning: Peserta didik diajak untuk sadar dan fokus melalui kegiatan apersepsi yang mengaitkan materi dengan pengalaman pribadi (misalnya, melihat foto keluarga, membahas makanan sehari-hari). Refleksi di akhir setiap pertemuan juga melatih kesadaran atas proses belajar yang telah dilalui.

     Meaningful Learning: Pembelajaran selalu dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata peserta didik, mulai dari keluarga, penggunaan peta digital, hingga pemahaman norma sosial dan kebutuhan ekonomi. Peserta didik memahami relevansi dan manfaat dari apa yang mereka pelajari.

     Joyful Learning: Suasana belajar dibuat menyenangkan melalui penggunaan media yang menarik (video, gambar), kegiatan belajar yang interaktif (diskusi kelompok, permainan peran, presentasi kreatif), dan variasi metode yang tidak monoton.

     Metode Pembelajaran: Diskusi kelompok, tanya jawab, ceramah interaktif, penugasan individu dan kelompok, presentasi, simulasi.

     Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi:

     Diferensiasi Konten: Menyediakan bahan bacaan dengan tingkat kompleksitas berbeda, video, dan gambar sebagai alternatif sumber belajar selain buku teks.

     Diferensiasi Proses: Memberikan pilihan kepada peserta didik untuk bekerja secara individu atau kelompok. Guru memberikan bimbingan yang berbeda sesuai tingkat pemahaman kelompok saat diskusi.

     Diferensiasi Produk: Memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menyajikan hasil kerja dalam berbagai bentuk, seperti laporan tertulis, infografis, poster, atau presentasi lisan.

KEMITRAAN PEMBELAJARAN

     Lingkungan Sekolah: Berkolaborasi dengan guru Bimbingan Konseling (BK) untuk membahas norma dan karakter, serta dengan guru Seni Budaya untuk pembuatan produk kreatif.

     Lingkungan Luar Sekolah/Masyarakat: Melibatkan orang tua/wali sebagai narasumber untuk materi sejarah keluarga dan sejarah lisan.

     Mitra Digital: Memanfaatkan platform seperti Google Maps, YouTube Edukasi, dan situs berita terpercaya sebagai sumber belajar.

LINGKUNGAN BELAJAR

     Ruang Fisik: Pengaturan tempat duduk yang fleksibel (klasikal, berkelompok) untuk mendukung berbagai metode pembelajaran. Pemanfaatan mading kelas untuk memajang hasil karya peserta didik.

     Ruang Virtual: Penggunaan Learning Management System (LMS) atau grup WhatsApp kelas untuk berbagi materi, mengumpulkan tugas, dan forum diskusi.

     Budaya Belajar: Menciptakan suasana yang inklusif, saling menghargai pendapat, mendorong partisipasi aktif, dan memberikan apresiasi terhadap setiap usaha dan pencapaian peserta didik.

PEMANFAATAN DIGITAL

     Perpustakaan Digital/Sumber Daring: Mengakses e-book dari Kemendikbud, artikel berita, dan video pembelajaran di YouTube.

     Forum Diskusi Daring: Menggunakan fitur chat di LMS atau grup kelas untuk diskusi di luar jam pelajaran.

     Penilaian Daring: Menggunakan platform seperti Google Forms atau Quizizz untuk kuis formatif.

     Media Presentasi Digital: Peserta didik menggunakan Canva, PowerPoint, atau Google Slides untuk presentasi kelompok.

     Media Publikasi Digital: Hasil karya terbaik peserta didik (misalnya infografis) dapat diunggah ke media sosial sekolah.

 

 

 

F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

PERTEMUAN 1-2 (4 JP : 2 x 80 MENIT)

     Topik: SEJARAH KELUARGA

     KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)

     Salam dan Doa: Guru membuka pelajaran dengan salam dan mengajak berdoa. (Mindful)

     Presensi: Guru memeriksa kehadiran peserta didik.

     Apersepsi: Guru menunjukkan sebuah foto keluarga (bisa foto keluarga guru atau gambar umum) dan memulai tanya jawab: "Siapa saja yang ada di foto ini?", "Apakah kalian tahu nama kakek dan nenek kalian?". (Meaningful, Joyful)

     Tujuan Pembelajaran: Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu mendeskripsikan sejarah asal usul keluarga.

     KEGIATAN INTI (55 MENIT)

     Eksplorasi Konsep: Guru menjelaskan konsep silsilah keluarga dan pentingnya mengetahui sejarah keluarga sebagai bagian dari unsur sejarah (manusia, ruang, waktu). (Meaningful)

     Aktivitas Individu: Peserta didik mengerjakan LKPD 1, yaitu membuat bagan silsilah keluarga mereka masing-masing. (Meaningful)

     Wawancara Sederhana: Peserta didik diberi tugas (LKPD 2) untuk bertanya kepada anggota keluarga (bisa sebagai PR) mengenai cerita hidup yang paling menyenangkan. (Meaningful)

     Pembelajaran Berdiferensiasi:

     Proses: Peserta didik yang kesulitan bisa memulai dengan keluarga inti saja, sementara yang sudah paham bisa melengkapinya hingga kakek/nenek buyut.

     Produk: Hasil silsilah keluarga bisa dibuat dalam bentuk bagan sederhana di buku tulis, atau dihias kreatif di kertas gambar.

     KEGIATAN PENUTUP (10 MENIT)

     Refleksi: Guru dan peserta didik menyimpulkan bahwa setiap keluarga memiliki sejarah unik dan merupakan bagian dari peristiwa sejarah yang lebih besar. Peserta didik diajak merenungkan perannya sebagai anak dalam keluarga. (Mindful)

     Rangkuman: Guru memberikan penguatan tentang konsep "syajarah" (pohon) dalam sejarah.

     Tindak Lanjut: Guru mengingatkan untuk menyelesaikan tugas wawancara dan mempersiapkan diri untuk materi selanjutnya tentang lokasi tempat tinggal.

     Penutup: Salam dan doa.



Bagi rekan-rekan guru yang ingin versi lengkap dari modul ajar IPS kelas 7 Deep Learning ini, bisa hubungi kami di link WA dibawah ini : 


๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡