moduldeeplearning.com - Download Modul Ajar IPS Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka CP Terbaru 2025 berbasis pendekatan Deep Learning dengan pembelajaran mindful (sadar), meaningful (bermakna), dan joyful (menyenangkan). Modul ini disusun sesuai Capaian Pembelajaran (CP) 046 IPS terbaru 2025 dan dilengkapi Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Tujuan Pembelajaran (TP)
Materi mencakup konsep ruang dan interaksi antarruang, dinamika kependudukan, interaksi sosial, aktivitas ekonomi, sumber daya alam, serta perkembangan sejarah Indonesia dan dunia. Disajikan dengan metode project-based learning, problem-based learning, dan discovery learning untuk mengasah keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas.
Modul ajar ini dirancang untuk membantu guru IPS SMP/MTs, mahasiswa pendidikan IPS, dan pengembang kurikulum dalam menyediakan perangkat ajar yang lengkap, praktis, dan sesuai Kurikulum Merdeka 2025. Dilengkapi dengan LKPD IPS Kelas 7, asesmen formatif dan sumatif, contoh soal HOTS, serta pembelajaran berbasis literasi sosial, literasi sejarah, literasi ekonomi, dan numerasi.
Tersedia untuk semester 1 dan semester 2 dengan kegiatan diskusi kelompok, studi lapangan, analisis peta, serta proyek kolaboratif yang memadukan ilmu sosial dengan teknologi untuk membentuk generasi cerdas, kritis, dan peduli lingkungan sosial.
Berikut ini contoh modul ajar IPS kelas VII Deep Learning CP 046 yang bisa bapak/ibu lihat dibawah ini :
MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
BAB 1: KELUARGA AWAL KEHIDUPAN
A.
IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah : .....................................................................................
Nama Penyusun : .....................................................................................
Mata Pelajaran : Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas / Fase /Semester : VII / D / Ganjil
Alokasi Waktu : 30 JP (15
kali pertemuan)
Tahun Pelajaran : 20.. / 20..
B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
●
Pengetahuan
Awal:
Peserta didik memiliki pemahaman dasar tentang anggota keluarga inti (ayah,
ibu, anak) dan mengetahui nama orang tua serta kakek-neneknya.
●
Minat:
Sebagian besar peserta didik tertarik dengan cerita (dongeng, legenda) dan
penggunaan gawai (peta digital, media sosial).
●
Latar
Belakang: Peserta didik berasal dari latar belakang keluarga dan sosial
ekonomi yang beragam, yang memengaruhi pemahaman awal mereka tentang struktur
keluarga, norma, dan kondisi ekonomi.
●
Kebutuhan
Belajar:
○
Visual:
Peserta didik belajar melalui gambar, peta, video pembelajaran, dan infografis.
○
Auditori:
Peserta didik belajar melalui diskusi, tanya jawab, mendengarkan cerita, dan
penjelasan guru.
○
Kinestetik:
Peserta didik belajar melalui kegiatan praktik seperti membuat silsilah
keluarga, menggambar peta/denah, dan bermain peran.
C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
●
Jenis
Pengetahuan yang Akan Dicapai:
○
Konseptual:
Memahami konsep keluarga, silsilah, lokasi (absolut dan relatif), kondisi
geografis, peta, sosialisasi, nilai, norma, kebutuhan, dan interaksi
sosial-ekonomi.
○
Prosedural:
Mampu membuat silsilah keluarga, membaca dan membuat peta sederhana, melakukan
wawancara sejarah lisan, dan menganalisis data sosial sederhana.
●
Relevansi
dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik: Materi ini sangat
relevan karena dimulai dari lingkungan terdekat peserta didik (keluarga),
kemudian meluas ke lingkungan sekitar (lokasi, peta), masyarakat (sosialisasi,
norma), hingga konteks yang lebih luas (kondisi Indonesia, interaksi wilayah,
dan kebutuhan ekonomi) yang semuanya dialami dalam kehidupan sehari-hari.
●
Tingkat
Kesulitan: Sedang. Konsep awal (keluarga) mudah dipahami, namun meningkat
saat membahas konsep yang lebih abstrak seperti kondisi geologis, interaksi
wilayah, dan peran nilai-norma.
●
Struktur
Materi: Materi disusun secara sistematis dari lingkup terkecil (diri
dan keluarga) ke lingkup yang lebih besar (lingkungan, masyarakat, negara),
menghubungkan konsep sejarah, geografi, sosiologi, dan ekonomi secara terpadu.
●
Integrasi
Nilai dan Karakter:
○
Keimanan
dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia:
Menghargai keluarga sebagai anugerah Tuhan, memahami nilai-nilai moral dan
agama dalam norma masyarakat.
○
Bernalar
Kritis: Menganalisis penyebab dan dampak dari suatu fenomena sosial
(misalnya interaksi wilayah, pelanggaran norma), menginterpretasi data dan
peta.
○
Kreativitas:
Menghasilkan produk pembelajaran yang beragam seperti silsilah keluarga,
poster, denah, dan laporan analisis.
○
Kolaborasi/Bergotong
Royong: Bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD), berdiskusi, dan mempresentasikan hasil kerja.
○
Kemandirian:
Mengerjakan tugas individu, melakukan refleksi diri, dan mencari informasi dari
berbagai sumber.
○
Kepedulian:
Memahami pentingnya tolong-menolong sebagai makhluk sosial dan menjaga
kelestarian lingkungan sebagai dampak dari pemenuhan kebutuhan.
D. DIMENSI PROFIL LULUSAN
●
Keimanan
dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia:
Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, moral, dan etika dalam berinteraksi di
keluarga dan masyarakat.
●
Kewargaan:
Memahami peran dan tanggung jawab sebagai anggota keluarga dan masyarakat,
serta menaati norma dan hukum yang berlaku.
●
Penalaran
Kritis: Menganalisis hubungan sebab-akibat antara kondisi geografis
dengan aktivitas manusia, serta mengevaluasi informasi dari berbagai sumber.
●
Kreativitas:
Mendesain dan membuat produk seperti silsilah keluarga, denah, dan poster untuk
memvisualisasikan pemahaman.
●
Kolaborasi:
Aktif berpartisipasi dalam diskusi dan kerja kelompok untuk mencapai tujuan
bersama.
●
Kemandirian:
Mengelola waktu dan tugas secara mandiri serta berinisiatif dalam proses
pembelajaran.
●
Kesehatan:
Memahami pentingnya pemenuhan kebutuhan primer (makanan, tempat tinggal) untuk
menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
●
Komunikasi:
Menyampaikan gagasan dan hasil diskusi secara lisan dan tulisan dengan efektif
dan santun.
DESAIN PEMBELAJARAN
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) NOMOR 46 : TAHUN 2025
Pada
akhir Fase D, murid memiliki kemampuan sebagai berikut.
●
Pemahaman
Konsep: Menjelaskan keberagaman kondisi geografis Indonesia, konektivitas
antarruang terhadap upaya pemanfaatan dan pelestarian potensi sumber daya alam,
faktor aktivitas manusia terhadap perubahan iklim dan potensi bencana alam;
memprediksi dampak perubahan iklim terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya
masyarakat serta merefleksikan pola adaptasi terhadap perubahan iklim dan upaya
mitigasi bencana untuk menunjang sustainable development goals (SDGs) dalam
konteks lokal, regional, dan global; mengidentifikasi upaya masyarakat dalam
memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan ekonomi, harga, pasar, lembaga keuangan,
perdagangan internasional; menelaah peran masyarakat dan negara dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi di era digital, serta potensi Indonesia menjadi negara
maju; mengelaborasi proses interaksi sosial, lembaga sosial, dinamika sosial
dan perubahan sistem sosial budaya dalam masyarakat yang majemuk untuk
mewujudkan integrasi bangsa dengan prinsip kebhinekaan; menjelaskan konsep
dasar ilmu sejarah yaitu manusia, ruang, waktu, kronologi, perubahan;
menganalisis keterhubungan antara masa lampau, masa kini, dan masa yang akan
datang ketika mempelajari sejarah lokal dan toponimi wilayah serta berbagai
peristiwa atau kejadian penting dalam lingkup lokal, nasional dan global
terkait asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia dan jalur rempah nusantara.
●
Keterampilan
Proses: Menerapkan pemahaman konsep melalui pendekatan keterampilan
proses dengan cara mengamati fenomena dan peristiwa secara sistematis dengan
menggunakan pancaindra serta menemukan persamaan dan perbedaannya; menanya
dengan panduan pendidik, mengajukan pertanyaan untuk menggali dan klarifikasi
informasi, serta mencari tahu penyebab dan memprediksinya; mengumpulkan
informasi secara berkolaborasi, merencanakan dan melakukan penyelidikan,
mengumpulkan informasi dengan sumber primer, dan mendokumentasikannya;
berkolaborasi, mengolah informasi yang relevan serta memprioritaskan beberapa
gagasan tertentu; menguji dan menerapkan konsep melalui eksperimen, simulasi,
studi kasus, atau situasi nyata untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan;
mengevaluasi dan merefleksi serta melakukan perbaikan untuk menarik simpulan
hasil penyelidikan dengan tepat; mengomunikasikan dan menyajikan hasil
penyelidikan dengan menggunakan media informasi yang tepat; dan menyusun
rencana tindak lanjut dari hasil penyelidikan yang telah dihasilkan secara
kolaboratif.
B. LINTAS DISIPLIN ILMU
●
Sejarah:
Mempelajari asal-usul keluarga dan tradisi lisan.
●
Geografi:
Memahami konsep lokasi, kondisi wilayah Indonesia, dan pemanfaatan peta.
●
Sosiologi:
Mengkaji proses sosialisasi, peran nilai dan norma, serta interaksi dalam
masyarakat.
●
Ekonomi:
Menganalisis kebutuhan manusia dan konsep manusia sebagai makhluk ekonomi.
●
Bahasa
Indonesia: Mengembangkan keterampilan komunikasi, menulis laporan, dan memahami
cerita rakyat.
●
Seni
Budaya: Membuat produk kreatif seperti silsilah keluarga, denah, dan
poster.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
●
Pertemuan
1-2:
Peserta didik mampu mendeskripsikan sejarah asal usul keluarga melalui
pembuatan silsilah keluarga. (4 JP)
●
Pertemuan
3:
Peserta didik mampu menjelaskan konsep lokasi absolut dan lokasi relatif. (2
JP)
●
Pertemuan
4-5:
Peserta didik mampu menerangkan letak dan luas, mengidentifikasi cuaca dan
iklim, serta menganalisis kondisi geologis wilayah Indonesia. (4 JP)
●
Pertemuan
6:
Peserta didik mampu mengidentifikasi komponen peta dan menganalisis fungsi
peta. (2 JP)
●
Pertemuan
7:
Peserta didik mampu menjelaskan definisi sejarah lisan dan mengidentifikasi
jenis-jenis sumber sejarah lisan. (2 JP)
●
Pertemuan
8:
Peserta didik mampu menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan
makhluk ekonomi yang bermoral. (2 JP)
●
Pertemuan
9:
Peserta didik mampu menerangkan hakikat sosialisasi, mengidentifikasi agen-agen
sosialisasi, dan menganalisis proses sosialisasi. (2 JP)
●
Pertemuan
10-11: Peserta didik mampu menjelaskan nilai dan norma,
mengidentifikasi jenis-jenisnya, dan menganalisis peranannya dalam kehidupan.
(4 JP)
●
Pertemuan
12-13: Peserta didik mampu menganalisis faktor penyebab terjadinya
interaksi antar wilayah dan mengemukakan contohnya. (4 JP)
●
Pertemuan
14-15: Peserta didik mampu menjelaskan definisi kebutuhan,
mengidentifikasi jenis-jenisnya, menganalisis faktor yang memengaruhinya, dan
menunjukkan jenis-jenis alat pemuas kebutuhan. (4 JP)
D. TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
KELUARGA AWAL KEHIDUPAN: Memahami Diri dan
Lingkungan Sekitar Melalui Konsep-Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial.
E. KERANGKA PEMBELAJARAN
PRAKTIK PEDAGOGIK
●
Model
Pembelajaran: Bervariasi sesuai topik,
meliputi Discovery Learning, Problem Based Learning (PBL), Group Investigation, dan Resitasi
(Penugasan).
●
Pendekatan:
Deep Learning (Mindful, Meaningful,
Joyful Learning)
○
Mindful
Learning: Peserta didik diajak untuk sadar dan fokus melalui kegiatan
apersepsi yang mengaitkan materi dengan pengalaman pribadi (misalnya, melihat
foto keluarga, membahas makanan sehari-hari). Refleksi di akhir setiap
pertemuan juga melatih kesadaran atas proses belajar yang telah dilalui.
○
Meaningful
Learning: Pembelajaran selalu dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata
peserta didik, mulai dari keluarga, penggunaan peta digital, hingga pemahaman
norma sosial dan kebutuhan ekonomi. Peserta didik memahami relevansi dan
manfaat dari apa yang mereka pelajari.
○
Joyful
Learning: Suasana belajar dibuat menyenangkan melalui penggunaan media
yang menarik (video, gambar), kegiatan belajar yang interaktif (diskusi
kelompok, permainan peran, presentasi kreatif), dan variasi metode yang tidak
monoton.
●
Metode
Pembelajaran: Diskusi kelompok, tanya jawab,
ceramah interaktif, penugasan individu dan kelompok, presentasi, simulasi.
●
Strategi
Pembelajaran Berdiferensiasi:
○
Diferensiasi
Konten: Menyediakan bahan bacaan dengan tingkat kompleksitas berbeda,
video, dan gambar sebagai alternatif sumber belajar selain buku teks.
○
Diferensiasi
Proses: Memberikan pilihan kepada peserta didik untuk bekerja secara
individu atau kelompok. Guru memberikan bimbingan yang berbeda sesuai tingkat
pemahaman kelompok saat diskusi.
○
Diferensiasi
Produk: Memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menyajikan
hasil kerja dalam berbagai bentuk, seperti laporan tertulis, infografis,
poster, atau presentasi lisan.
KEMITRAAN PEMBELAJARAN
●
Lingkungan
Sekolah: Berkolaborasi dengan guru Bimbingan Konseling (BK) untuk
membahas norma dan karakter, serta dengan guru Seni Budaya untuk pembuatan
produk kreatif.
●
Lingkungan
Luar Sekolah/Masyarakat: Melibatkan orang tua/wali
sebagai narasumber untuk materi sejarah keluarga dan sejarah lisan.
●
Mitra
Digital: Memanfaatkan platform seperti Google Maps, YouTube Edukasi,
dan situs berita terpercaya sebagai sumber belajar.
LINGKUNGAN BELAJAR
●
Ruang
Fisik: Pengaturan tempat duduk yang fleksibel (klasikal, berkelompok)
untuk mendukung berbagai metode pembelajaran. Pemanfaatan mading kelas untuk
memajang hasil karya peserta didik.
●
Ruang
Virtual: Penggunaan Learning Management System (LMS) atau grup WhatsApp
kelas untuk berbagi materi, mengumpulkan tugas, dan forum diskusi.
●
Budaya
Belajar: Menciptakan suasana yang inklusif, saling menghargai pendapat,
mendorong partisipasi aktif, dan memberikan apresiasi terhadap setiap usaha dan
pencapaian peserta didik.
PEMANFAATAN DIGITAL
●
Perpustakaan
Digital/Sumber Daring: Mengakses e-book dari
Kemendikbud, artikel berita, dan video pembelajaran di YouTube.
●
Forum
Diskusi Daring: Menggunakan fitur chat di LMS
atau grup kelas untuk diskusi di luar jam pelajaran.
●
Penilaian
Daring: Menggunakan platform seperti Google Forms atau Quizizz untuk
kuis formatif.
●
Media
Presentasi Digital: Peserta didik menggunakan
Canva, PowerPoint, atau Google Slides untuk presentasi kelompok.
●
Media
Publikasi Digital: Hasil karya terbaik peserta
didik (misalnya infografis) dapat diunggah ke media sosial sekolah.
F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
PERTEMUAN 1-2 (4 JP : 2 x 80 MENIT)
●
Topik:
SEJARAH KELUARGA
●
KEGIATAN
PENDAHULUAN (15 MENIT)
○
Salam
dan Doa: Guru membuka pelajaran dengan salam dan mengajak berdoa. (Mindful)
○
Presensi:
Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
○
Apersepsi:
Guru menunjukkan sebuah foto keluarga (bisa foto keluarga guru atau gambar
umum) dan memulai tanya jawab: "Siapa saja yang ada di foto ini?",
"Apakah kalian tahu nama kakek dan nenek kalian?". (Meaningful, Joyful)
○
Tujuan
Pembelajaran: Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yaitu mendeskripsikan sejarah asal usul keluarga.
●
KEGIATAN
INTI (55 MENIT)
○
Eksplorasi
Konsep: Guru menjelaskan konsep silsilah keluarga dan pentingnya
mengetahui sejarah keluarga sebagai bagian dari unsur sejarah (manusia, ruang,
waktu). (Meaningful)
○
Aktivitas
Individu: Peserta didik mengerjakan LKPD 1, yaitu membuat bagan silsilah
keluarga mereka masing-masing. (Meaningful)
○
Wawancara
Sederhana: Peserta didik diberi tugas (LKPD 2) untuk bertanya kepada
anggota keluarga (bisa sebagai PR) mengenai cerita hidup yang paling
menyenangkan. (Meaningful)
○
Pembelajaran
Berdiferensiasi:
■
Proses:
Peserta didik yang kesulitan bisa memulai dengan keluarga inti saja, sementara
yang sudah paham bisa melengkapinya hingga kakek/nenek buyut.
■
Produk:
Hasil silsilah keluarga bisa dibuat dalam bentuk bagan sederhana di buku tulis,
atau dihias kreatif di kertas gambar.
●
KEGIATAN
PENUTUP (10 MENIT)
○
Refleksi:
Guru dan peserta didik menyimpulkan bahwa setiap keluarga memiliki sejarah unik
dan merupakan bagian dari peristiwa sejarah yang lebih besar. Peserta didik
diajak merenungkan perannya sebagai anak dalam keluarga. (Mindful)
○
Rangkuman:
Guru memberikan penguatan tentang konsep "syajarah" (pohon) dalam
sejarah.
○
Tindak
Lanjut: Guru mengingatkan untuk menyelesaikan tugas wawancara dan
mempersiapkan diri untuk materi selanjutnya tentang lokasi tempat tinggal.
○
Penutup:
Salam dan doa.
๐๐๐