Download Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Deep Learning

Download Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Deep Learning

Rabu, 23 Juli 2025



moduldeeplearning.com -  Unduh Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Kurikulum Merdeka terbaru dengan pendekatan Deep Learning yang dirancang khusus untuk mendukung proses pembelajaran yang mindful, meaningful, dan joyful. Modul ini dilengkapi dengan RPP Bahasa Indonesia Kelas 10, LKPD Bahasa Indonesia, tujuan pembelajaran, dan materi ajar yang sistematis serta sesuai dengan Capaian Pembelajaran (CP).


Dirancang untuk guru SMA dan SMK, perangkat ajar ini sangat tepat digunakan dalam penerapan modul pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka karena menyelaraskan nilai-nilai Dimensi Profil Lulusan dan penerapan teknologi pembelajaran terkini. Modul ini juga cocok bagi pendidik yang sedang mencari modul bahasa Indonesia gratis dan siap pakai sebagai bahan ajar di kelas.


Dukung pembelajaran inovatif di kelas dengan modul bahasa Indonesia kelas 10 berbasis Deep Learning yang tidak hanya fokus pada konten, tetapi juga pada penanaman karakter, keterampilan berpikir kritis, serta keterampilan literasi yang kontekstual. Gunakan modul ini sebagai solusi lengkap dalam menyusun dan melaksanakan perangkat ajar kelas 10 SMA/SMK.


Temukan juga contoh soal, kegiatan pembelajaran aktif, refleksi peserta didik, serta penilaian autentik dalam satu paket modul inovatif Deep Learning yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja.


Berikut Ini Contoh Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas X/10 SMA/SMK Deep Learning


A.   Identitas Modul

Nama Sekolah                  :    .....................................................................................

Nama Penyusun               :    .....................................................................................

Mata Pelajaran                :    Bahasa Indonesia

Kelas / Fase /Semester     :    X/ E / Ganjil

Alokasi Waktu                 :    18 JP (6 kali pertemuan @3JP)

Tahun Pelajaran              :    2025 / 2026

 

B.   IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK

Sebelum memulai pembelajaran, identifikasi kesiapan peserta didik dapat dilakukan sebagai berikut:

     Pengetahuan Awal: Peserta didik telah mempelajari teks deskripsi di SMP, sehingga memiliki pemahaman dasar tentang cara mendeskripsikan suatu objek. Guru akan melakukan asesmen awal untuk menggali pengalaman belajar dan pemahaman peserta didik mengenai teks deskriptif.

     Minat: Peserta didik menunjukkan minat dalam mengamati fenomena alam atau objek di lingkungan sekitar. Hal ini dapat dilihat dari respons mereka terhadap pertanyaan pemantik seperti "Fenomena alam apa yang paling menarik bagi Anda saat ini?". Guru memberikan kebebasan memilih objek observasi yang diminati untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan kegembiraan dalam belajar.

     Latar Belakang: Peserta didik berasal dari latar belakang umum dan tidak memiliki kesulitan khusus dalam mencerna dan memahami materi ajar.

     Kebutuhan Belajar:

     Auditori: Kebutuhan belajar auditori akan dipenuhi dengan menyediakan teks LHO dalam bentuk audio/video dan guru memodelkan cara membaca nyaring yang baik.

     Visual: Kebutuhan belajar visual akan dipenuhi dengan menyediakan teks LHO tertulis, menampilkan gambar/video relevan, serta penggunaan papan tulis/whiteboard, proyektor, dan layar.

     Kinestetik: Kebutuhan belajar kinestetik akan dipenuhi melalui kegiatan observasi langsung di lingkungan sekitar sekolah atau objek lain yang relevan dan aman.

 

C.   KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN

     Jenis Pengetahuan yang Akan Dicapai:

     Konseptual: Peserta didik akan memahami pengertian, fungsi, dan struktur laporan hasil observasi (LHO), serta perbedaan antara fakta dan opini. Mereka juga akan memahami teks eksplanasi sebagai sumber pendukung LHO dan unsur kebahasaan LHO.

     Prosedural: Peserta didik akan menguasai langkah-langkah menulis teks LHO secara sistematis dan objektif, serta proses pengalihwahanaan LHO ke dalam format kreatif. Mereka juga akan mempelajari teknik presentasi LHO multimodal yang efektif.

     Relevansi dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik: Materi ini relevan karena peserta didik diajak mengamati lingkungan sekitar sebagai bentuk rasa syukur atas ciptaan Tuhan dan untuk belajar merawat alam. Mereka akan belajar menyajikan fakta berdasarkan hasil observasi, yang merupakan keterampilan penting dalam berbagai aspek kehidupan untuk menyampaikan informasi secara logis dan etis.

     Tingkat Kesulitan: Materi disajikan secara bertahap, dimulai dari pengenalan konsep dasar (fakta dan opini, struktur LHO) hingga ke tahapan penulisan dan presentasi yang lebih kompleks. Diferensiasi konten memungkinkan penyediaan teks LHO dan eksplanasi dengan tingkat kesulitan bervariasi.

     Struktur Materi: Materi tersusun secara sistematis dari pengenalan (Pengertian, Fungsi, Struktur LHO, Fakta & Opini), dilanjutkan dengan pengayaan informasi (Teks Eksplanasi & Unsur Kebahasaan), kemudian implementasi (Penulisan LHO & Pengalihwahanaan), dan diakhiri dengan penyajian (Presentasi LHO Multimodal).

     Integrasi Nilai dan Karakter:

     Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia: Dengan mengamati lingkungan sekitar dan membangun rasa syukur atas ciptaan Tuhan, serta mempelajari dan merawat alam.

     Bernalar Kritis: Membandingkan informasi, merumuskan gagasan utama, mengevaluasi teks, dan menilai akurasi data.

     Kreativitas: Mengalihwahanakan laporan hasil observasi ke dalam media yang menarik dan berkreasi seoptimal mungkin.

     Kolaborasi/Bergotong Royong: Bekerja dalam kelompok untuk mendiskusikan tugas, membagi peran, dan berkolaborasi.

     Kemandirian: Melakukan tugas secara individual sebelum berpasangan dan berdiskusi.

     Kepedulian: Menumbuhkan karakter kepedulian peserta didik terhadap alam sebagai implementasi akhlak kepada alam.

 

D.   DIMENSI LULUSAN PEMBELAJARAN

 

1. Keimanan dan Ketakwaan

Menumbuhkan kesadaran spiritual peserta didik agar tidak hanya memahami ajaran agama, tetapi mewujudkan nilai-nilainya dalam perilaku nyata—jujur, peduli, dan berakhlak dalam berinteraksi dengan sesama maupun lingkungan.

📌 Pembelajaran mindful: Dimulai dengan doa, refleksi, dan sikap hormat terhadap ciptaan Tuhan.
📌 Contoh implementasi: Proyek sosial berbasis nilai agama; diskusi kasus etika dalam kehidupan sehari-hari.


2. Kewargaan

Menumbuhkan rasa cinta tanah air, partisipasi aktif dalam masyarakat, dan penghormatan terhadap keberagaman sosial-budaya sebagai bagian dari kehidupan berbangsa.

📌 Pembelajaran meaningful: Kegiatan berbasis komunitas, studi lingkungan sosial.
📌 Contoh implementasi: Simulasi pemilu, kampanye kebersihan lingkungan, dan proyek kebinekaan.


3. Penalaran Kritis

Mengembangkan kemampuan berpikir reflektif dan rasional dalam menganalisis informasi, mengevaluasi ide, dan memecahkan masalah secara sistematis.

📌 Pembelajaran inquiry: Menghadirkan pertanyaan pemantik dan eksplorasi isu otentik.
📌 Contoh implementasi: Kajian studi kasus, debat akademik, proyek investigatif.


4. Kreativitas

Mendorong peserta didik untuk menyusun ide orisinal dan solusi baru terhadap masalah dengan cara yang fleksibel, estetis, dan produktif.

📌 Pembelajaran joyful: Menggunakan pendekatan proyek, eksperimen, atau seni.
📌 Contoh implementasi: Lomba karya inovatif, desain prototipe, atau pementasan kreatif.


5. Kolaborasi

Menekankan kemampuan bekerjasama dalam tim, berbagi peran, dan menghargai perbedaan untuk mencapai tujuan bersama secara harmonis.

📌 Pembelajaran kolaboratif: Diskusi kelompok, peer assessment, proyek lintas disiplin.
📌 Contoh implementasi: PBL (Project-Based Learning), presentasi tim, simulasi konflik dan mediasi.


6. Kemandirian

Mengembangkan inisiatif, tanggung jawab pribadi, dan motivasi diri untuk belajar tanpa tergantung sepenuhnya pada orang lain.

📌 Pembelajaran berbasis refleksi dan eksplorasi mandiri.
📌 Contoh implementasi: Jurnal belajar, tugas terbuka, eksplorasi minat dalam pilihan topik proyek.


7. Kesehatan (Fisik & Mental)

Mengajak siswa menjaga gaya hidup sehat, manajemen stres, dan keseimbangan hidup belajar yang mendukung perkembangan optimal.

📌 Pembelajaran berwawasan wellness: Integrasi olahraga, mindfulness, dan edukasi gizi.
📌 Contoh implementasi: Senam pagi, waktu relaksasi, diskusi psikologi remaja, kampanye stop bullying.


8. Komunikasi

Meningkatkan kemampuan menyampaikan gagasan secara efektif, baik lisan maupun tulisan, dengan penggunaan bahasa yang sesuai konteks dan audiens.

📌 Pembelajaran berbasis dialog dan ekspresi: Forum diskusi, presentasi, penulisan kreatif.
📌 Contoh implementasi: Podcast pelajar, vlog reflektif, debat, tulisan naratif atau argumentatif.

 


 

DESAIN PEMBELAJARAN

 

 

A.   Capaian Pembelajaran (CP) Nomor : 32 Tahun 2024

Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Peserta didik mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan mengevaluasi informasi dari berbagai tipe teks tentang topik yang beragam. Peserta didik mampu menyintesis gagasan dan pendapat dari berbagai sumber. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi dan debat. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk menyampaikan pendapat dan mempresentasikan serta menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi secara kritis dan etis.

Capaian Pembelajaran setiap elemen mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.

Elemen

Capaian Pembelajaran

Menyimak

Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai tipe teks dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara.

Membaca dan Memirsa

Peserta didik mampu mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari berbagai tipe teks visual dan audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik mampu menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, peduli, empati dan/atau pendapat pro/kontra dari teks visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta didik mampu menggunakan sumber lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan isi teks.

Berbicara dan Mempresentasikan

Peserta didik mampu mengolah dan menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan untuk tujuan pengajuan usul, perumusan masalah, dan solusi dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu mengkreasi ungkapan sesuai dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik mampu berkontribusi lebih aktif dalam diskusi dengan mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan tugas dan fungsi dalam diskusi. Peserta didik mampu mengungkapkan kepedulian secara kreatif dalam bentuk teks fiksi dan nonfiksi multimodal.

Menulis

Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks informasional dan/atau fiksi. Peserta didik mampu menulis teks eksposisi hasil penelitian dan teks fungsional dunia kerja. Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya. Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan di media cetak, elektronik, dan/atau digital.

 

b.   LINTAS DISIPLIN ILMU YANG RELEVAN

     Ilmu Pengetahuan Alam (IPA): Melalui kegiatan observasi fenomena alam, identifikasi ciri-ciri fisik, perilaku flora dan fauna, serta pemahaman tentang siklus hidup dan populasi makhluk hidup. Penggunaan teks eksplanasi yang menjelaskan proses terjadinya fenomena alam juga berkaitan erat dengan IPA.

     Sosiologi/Ilmu Sosial: Observasi juga dapat dilakukan pada fenomena sosial di lingkungan sekitar, serta bagaimana mengumpulkan berbagai perspektif dan informasi tentang suatu fenomena alam saat berinteraksi dengan masyarakat.

     Seni/Desain Grafis/Multimedia: Dalam kegiatan pengalihwahanaan laporan hasil observasi ke dalam format kreatif seperti poster infografis, video dokumenter singkat, komik ilmiah, atau presentasi interaktif.

 

c.   TUJUAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1: Pengertian, Fungsi, dan Struktur Laporan Hasil Observasi (3 JP)

     Menyimak:

     Membandingkan informasi berupa gagasan yang akurat dari menyimak laporan hasil observasi dalam bentuk monolog.

     Merumuskan gagasan utama berdasarkan teks monolog laporan hasil observasi yang disimak.

Pertemuan 2: Teks Eksplanasi dan Unsur Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi (3 JP)

     Membaca dan Memirsa:

     Mengevaluasi teks laporan hasil observasi yang dibaca untuk menemukan informasi, baik tersurat maupun tersirat, secara kritis.

     Menggunakan sumber lain berupa teks eksplanasi untuk menilai akurasi dan kualitas data dalam teks laporan hasil observasi serta membandingkan isi teks.

     Memahami informasi dalam teks melalui identifikasi kata-kata baru yang digunakan dalam konteks topik sains/sosial tertentu dalam teks laporan hasil observasi.

     Menulis:

     Menerapkan kaidah-kaidah kebahasaan dalam menyusun laporan hasil observasi.

Pertemuan 3-5: Penulisan Teks Laporan Hasil Observasi dan Pengalihwahanaan (9 JP)

     Menulis:

     Menulis gagasan dalam bentuk laporan hasil observasi secara logis dan etis.

     Mengubah laporan hasil observasi ke dalam format kreatif yang dapat diterbitkan di media cetak maupun elektronik.

Pertemuan 6: Presentasi Laporan Hasil Observasi Multimodal (3 JP)

     Berbicara dan Mempresentasikan:

     Mempresentasikan laporan hasil observasi multimodal.

     Menyesuaikan intonasi dan metode presentasi dengan perhatian atau minat pendengarnya saat menyajikan laporan hasil observasi.

 

d.   TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

     Pengertian, Fungsi, dan Struktur Laporan Hasil Observasi: Memahami dasar-dasar LHO dan bagaimana membedakan fakta dan opini dalam pengamatan.

     Teks Eksplanasi sebagai Sumber Pendukung LHO dan Unsur Kebahasaan LHO: Memperdalam akurasi data LHO dengan bantuan teks eksplanasi dan menggunakan kaidah kebahasaan yang tepat.

     Penulisan Teks Laporan Hasil Observasi: Menerapkan langkah-langkah sistematis dalam menyusun LHO berdasarkan observasi langsung.

     Pengalihwahanaan Laporan Hasil Observasi ke Format Kreatif: Mengembangkan hasil LHO menjadi produk multimodal yang menarik dan informatif.

     Presentasi Laporan Hasil Observasi Multimodal: Menyajikan LHO secara efektif dan menarik kepada audiens.

 

E.   Kerangka Pembelajaran

PRAKTIK PEDAGOGIK

     Model Pembelajaran: Keterampilan proses (Process Skill)

     Pendekatan: Deep Learning (Mindful, Meaningful, Joyful Learning)

     Mindful Learning: Peserta didik belajar untuk fokus dan memperhatikan detail saat mengamati fenomena alam, membedakan fakta dan opini secara cermat, serta menyimak informasi dengan saksama. Hal ini membantu mereka dalam menyusun laporan observasi yang akurat dan objektif.

     Meaningful Learning: Pembelajaran menjadi bermakna karena peserta didik secara aktif terlibat dalam proses observasi langsung, mengaitkannya dengan pengetahuan sebelumnya, dan memahami relevansinya dalam kehidupan sehari-hari (misalnya, peduli terhadap alam). Mereka juga belajar bagaimana menyampaikan informasi secara logis dan etis.

     Joyful Learning: Pembelajaran dirancang menyenangkan melalui kegiatan kolaboratif, eksplorasi lingkungan, penggunaan media yang menarik (video, aplikasi interaktif), kesempatan untuk berkreasi, serta presentasi yang interaktif. Peserta didik diberi kebebasan memilih objek observasi yang diminati.

     Metode Pembelajaran: Eksplorasi, ceramah, tanya jawab, diskusi, percobaan, demonstrasi, dan penugasan.

     Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi:

     Diferensiasi Konten: Menyediakan teks LHO dalam bentuk audio/video dan teks tertulis; menyediakan beragam teks LHO dan eksplanasi dengan tingkat kesulitan bervariasi; contoh-contoh LHO dan proyek kreatif bervariasi.

     Diferensiasi Proses: Mengatur anggota kelompok sesuai karakteristik atau kesepakatan; menggunakan strategi jigsaw atau think-pair-share untuk identifikasi struktur; penggunaan strategi SQ3R (Survey, Question, Read, Recite/Recall, Review) untuk membaca pemahaman; pembelajaran berbasis proyek; pendampingan individual atau kelompok; pemberian umpan balik berkelanjutan; memberikan panduan spesifik untuk intonasi dan gestur; memberikan kesempatan latihan.

     Diferensiasi Produk: Peserta didik dapat menyajikan hasil identifikasi dalam bentuk peta pikiran sederhana, daftar poin, atau presentasi singkat di kelompok; membuat peta konsep perbandingan teks, kamus mini istilah baru, atau ringkasan kaidah kebahasaan; kebebasan memilih media dan format penyajian hasil observasi yang kreatif; presentasi dalam berbagai format (lisan, visual, digital) sesuai minat dan gaya belajar.

 

KEMITRAAN PEMBELAJARAN

     Lingkungan Sekolah: Pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah (taman, kebun, lapangan, kantin) sebagai media observasi.

     Lingkungan Luar Sekolah/Masyarakat: Apabila observasi dilakukan di luar sekolah, guru akan memfasilitasi perizinan. Mengundang pihak lain (orang tua/guru mata pelajaran lain) untuk presentasi.

     Mitra Digital: KBBI daring dan tesaurus daring untuk mencari informasi dan memahami kata baru. Aplikasi/platform digital seperti Google Slides, Canva, Kahoot!, Quizizz untuk kuis interaktif, games, atau media presentasi.

 

LINGKUNGAN BELAJAR

Lingkungan pembelajaran yang mengintegrasikan antara ruang fisik, ruang virtual, dan budaya belajar:

     Ruang Fisik:

     Ruang kelas yang nyaman dan kondusif untuk diskusi kelompok dan presentasi.

     Papan tulis/whiteboard dan spidol untuk menuliskan poin-poin penting dan hasil diskusi.

     Media observasi seperti lingkungan sekitar sekolah (taman, kebun, lapangan) atau objek lain yang relevan dan aman.

     Kertas catatan kecil/sticky notes untuk umpan balik dan refleksi.

     Ruang Virtual:

     Akses internet untuk mencari informasi, mengakses KBBI dan tesaurus daring, serta membuat produk digital.

     Aplikasi/Platform Digital (opsional): Google Slides, Canva, Kahoot!, Quizizz untuk kuis interaktif, games, atau media presentasi.

     Media cetak, elektronik, dan/atau digital untuk penerbitan hasil tulisan.

     Budaya Belajar:

     Mendorong rasa syukur atas ciptaan Tuhan melalui pengamatan alam.

     Mengembangkan kemampuan bernalar kritis dalam membandingkan informasi dan mengevaluasi data.

     Meningkatkan kreativitas dalam mengalihwahanakan laporan hasil observasi.

     Membiasakan kolaborasi dan gotong royong dalam kerja kelompok.

     Menumbuhkan kemandirian dalam mengerjakan tugas.

     Membangun rasa kepedulian terhadap alam.

     Mendorong kebiasaan belajar dan menggali fakta-fakta objektif.

 

PEMANFAATAN DIGITAL

     Perpustakaan Digital/Sumber Daring: Komputer/Laptop dan akses internet untuk mencari informasi, mengakses KBBI dan tesaurus daring, serta membuat produk digital. Jurnal ilmiah atau artikel populer, serta situs web kredibel terkait sains atau alam.

     Forum Diskusi Daring: (Opsional, dapat diintegrasikan melalui Google Classroom atau platform lain) untuk diskusi kelompok atau pengiriman umpan balik.

     Penilaian Daring: Kuis/Games singkat via aplikasi (Kahoot!/Quizizz) untuk mengidentifikasi pengetahuan awal atau asesmen formatif.

     Media Presentasi Digital: Google Slides, Canva untuk presentasi kreatif.

     Media Publikasi Digital: Penerbitan hasil tulisan di media elektronik dan/atau digital.


Untuk Mendapatkan Versi Lengkapnya Silahkan Hubungi Kami di WA dibawah ini :

👇👇👇

KLIK DISINI UNTUK MENGHUBUNGI KAMI Via WA