moduldeeplearning.com - Unduh Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Kurikulum Merdeka terbaru dengan pendekatan Deep Learning yang dirancang khusus untuk mendukung proses pembelajaran yang mindful, meaningful, dan joyful. Modul ini dilengkapi dengan RPP Bahasa Indonesia Kelas 10, LKPD Bahasa Indonesia, tujuan pembelajaran, dan materi ajar yang sistematis serta sesuai dengan Capaian Pembelajaran (CP).
Dirancang untuk guru SMA dan SMK, perangkat ajar ini sangat tepat digunakan dalam penerapan modul pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka karena menyelaraskan nilai-nilai Dimensi Profil Lulusan dan penerapan teknologi pembelajaran terkini. Modul ini juga cocok bagi pendidik yang sedang mencari modul bahasa Indonesia gratis dan siap pakai sebagai bahan ajar di kelas.
Dukung pembelajaran inovatif di kelas dengan modul bahasa Indonesia kelas 10 berbasis Deep Learning yang tidak hanya fokus pada konten, tetapi juga pada penanaman karakter, keterampilan berpikir kritis, serta keterampilan literasi yang kontekstual. Gunakan modul ini sebagai solusi lengkap dalam menyusun dan melaksanakan perangkat ajar kelas 10 SMA/SMK.
Temukan juga contoh soal, kegiatan pembelajaran aktif, refleksi peserta didik, serta penilaian autentik dalam satu paket modul inovatif Deep Learning yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja.
Berikut Ini Contoh Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas X/10 SMA/SMK Deep Learning
A. Identitas
Modul
Nama
Sekolah : .....................................................................................
Nama
Penyusun : .....................................................................................
Mata
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas
/ Fase /Semester : X/ E / Ganjil
Alokasi
Waktu : 18 JP (6 kali pertemuan @3JP)
Tahun
Pelajaran : 2025
/ 2026
B. IDENTIFIKASI
KESIAPAN PESERTA DIDIK
Sebelum memulai pembelajaran, identifikasi kesiapan peserta
didik dapat dilakukan sebagai berikut:
●
Pengetahuan Awal: Peserta didik telah mempelajari teks
deskripsi di SMP, sehingga memiliki pemahaman dasar tentang cara
mendeskripsikan suatu objek. Guru akan melakukan asesmen awal untuk menggali
pengalaman belajar dan pemahaman peserta didik mengenai teks deskriptif.
●
Minat: Peserta didik menunjukkan minat dalam mengamati fenomena alam
atau objek di lingkungan sekitar. Hal ini dapat dilihat dari respons mereka
terhadap pertanyaan pemantik seperti "Fenomena alam apa yang paling
menarik bagi Anda saat ini?". Guru memberikan kebebasan memilih objek
observasi yang diminati untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan kegembiraan dalam
belajar.
●
Latar Belakang: Peserta didik berasal dari latar belakang
umum dan tidak memiliki kesulitan khusus dalam mencerna dan memahami materi
ajar.
●
Kebutuhan Belajar:
○
Auditori: Kebutuhan belajar auditori akan dipenuhi dengan menyediakan
teks LHO dalam bentuk audio/video dan guru memodelkan cara membaca nyaring yang
baik.
○
Visual: Kebutuhan belajar visual akan dipenuhi dengan menyediakan teks
LHO tertulis, menampilkan gambar/video relevan, serta penggunaan papan
tulis/whiteboard, proyektor, dan layar.
○
Kinestetik: Kebutuhan belajar kinestetik akan dipenuhi melalui kegiatan
observasi langsung di lingkungan sekitar sekolah atau objek lain yang relevan
dan aman.
C. KARAKTERISTIK
MATERI PELAJARAN
●
Jenis Pengetahuan yang Akan Dicapai:
○
Konseptual: Peserta didik akan memahami pengertian, fungsi, dan struktur
laporan hasil observasi (LHO), serta perbedaan antara fakta dan opini. Mereka
juga akan memahami teks eksplanasi sebagai sumber pendukung LHO dan unsur
kebahasaan LHO.
○
Prosedural: Peserta didik akan menguasai langkah-langkah menulis teks LHO
secara sistematis dan objektif, serta proses pengalihwahanaan LHO ke dalam
format kreatif. Mereka juga akan mempelajari teknik presentasi LHO multimodal
yang efektif.
●
Relevansi dengan Kehidupan Nyata Peserta
Didik: Materi ini relevan
karena peserta didik diajak mengamati lingkungan sekitar sebagai bentuk rasa
syukur atas ciptaan Tuhan dan untuk belajar merawat alam. Mereka akan belajar
menyajikan fakta berdasarkan hasil observasi, yang merupakan keterampilan
penting dalam berbagai aspek kehidupan untuk menyampaikan informasi secara
logis dan etis.
●
Tingkat Kesulitan: Materi disajikan secara bertahap, dimulai
dari pengenalan konsep dasar (fakta dan opini, struktur LHO) hingga ke tahapan
penulisan dan presentasi yang lebih kompleks. Diferensiasi konten memungkinkan
penyediaan teks LHO dan eksplanasi dengan tingkat kesulitan bervariasi.
●
Struktur Materi: Materi tersusun secara sistematis dari
pengenalan (Pengertian, Fungsi, Struktur LHO, Fakta & Opini), dilanjutkan
dengan pengayaan informasi (Teks Eksplanasi & Unsur Kebahasaan), kemudian
implementasi (Penulisan LHO & Pengalihwahanaan), dan diakhiri dengan
penyajian (Presentasi LHO Multimodal).
●
Integrasi Nilai dan Karakter:
○
Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, dan Berakhlak Mulia: Dengan mengamati lingkungan sekitar dan membangun rasa syukur
atas ciptaan Tuhan, serta mempelajari dan merawat alam.
○
Bernalar Kritis: Membandingkan informasi, merumuskan gagasan
utama, mengevaluasi teks, dan menilai akurasi data.
○
Kreativitas: Mengalihwahanakan laporan hasil observasi ke dalam media yang
menarik dan berkreasi seoptimal mungkin.
○
Kolaborasi/Bergotong Royong: Bekerja dalam kelompok untuk mendiskusikan
tugas, membagi peran, dan berkolaborasi.
○
Kemandirian: Melakukan tugas secara individual sebelum berpasangan dan
berdiskusi.
○
Kepedulian: Menumbuhkan karakter kepedulian peserta didik terhadap alam
sebagai implementasi akhlak kepada alam.
D. DIMENSI
LULUSAN PEMBELAJARAN
1. Keimanan dan
Ketakwaan
Menumbuhkan kesadaran spiritual peserta
didik agar tidak hanya memahami ajaran agama, tetapi mewujudkan
nilai-nilainya dalam perilaku nyata—jujur, peduli, dan berakhlak dalam
berinteraksi dengan sesama maupun lingkungan.
📌 Pembelajaran mindful:
Dimulai dengan doa, refleksi, dan sikap hormat terhadap ciptaan Tuhan.
📌 Contoh
implementasi: Proyek sosial berbasis nilai agama; diskusi kasus etika dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Kewargaan
Menumbuhkan rasa cinta tanah air,
partisipasi aktif dalam masyarakat, dan penghormatan terhadap keberagaman sosial-budaya
sebagai bagian dari kehidupan berbangsa.
📌 Pembelajaran meaningful:
Kegiatan berbasis komunitas, studi lingkungan sosial.
📌 Contoh
implementasi: Simulasi pemilu, kampanye kebersihan lingkungan, dan proyek
kebinekaan.
3. Penalaran
Kritis
Mengembangkan kemampuan berpikir
reflektif dan rasional dalam menganalisis informasi, mengevaluasi ide, dan
memecahkan masalah secara sistematis.
📌 Pembelajaran inquiry:
Menghadirkan pertanyaan pemantik dan eksplorasi isu otentik.
📌 Contoh
implementasi: Kajian studi kasus, debat akademik, proyek investigatif.
4. Kreativitas
Mendorong peserta didik untuk menyusun
ide orisinal dan solusi baru terhadap masalah dengan cara yang fleksibel,
estetis, dan produktif.
📌 Pembelajaran joyful:
Menggunakan pendekatan proyek, eksperimen, atau seni.
📌 Contoh
implementasi: Lomba karya inovatif, desain prototipe, atau pementasan
kreatif.
5. Kolaborasi
Menekankan kemampuan bekerjasama dalam
tim, berbagi peran, dan menghargai perbedaan untuk mencapai tujuan bersama
secara harmonis.
📌 Pembelajaran kolaboratif:
Diskusi kelompok, peer assessment, proyek lintas disiplin.
📌 Contoh
implementasi: PBL (Project-Based Learning), presentasi tim, simulasi
konflik dan mediasi.
6. Kemandirian
Mengembangkan inisiatif, tanggung jawab
pribadi, dan motivasi diri untuk belajar tanpa tergantung sepenuhnya pada orang
lain.
📌 Pembelajaran berbasis
refleksi dan eksplorasi mandiri.
📌 Contoh
implementasi: Jurnal belajar, tugas terbuka, eksplorasi minat dalam pilihan
topik proyek.
7. Kesehatan
(Fisik & Mental)
Mengajak siswa menjaga gaya hidup sehat,
manajemen stres, dan keseimbangan hidup belajar yang mendukung perkembangan
optimal.
📌 Pembelajaran berwawasan
wellness: Integrasi olahraga, mindfulness, dan edukasi gizi.
📌 Contoh
implementasi: Senam pagi, waktu relaksasi, diskusi psikologi remaja,
kampanye stop bullying.
8. Komunikasi
Meningkatkan kemampuan menyampaikan
gagasan secara efektif, baik lisan maupun tulisan, dengan penggunaan bahasa
yang sesuai konteks dan audiens.
📌 Pembelajaran berbasis dialog
dan ekspresi: Forum diskusi, presentasi, penulisan kreatif.
📌 Contoh
implementasi: Podcast pelajar, vlog reflektif, debat, tulisan naratif atau
argumentatif.
DESAIN
PEMBELAJARAN
A. Capaian
Pembelajaran (CP) Nomor : 32 Tahun 2024
Pada
akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi
dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja.
Peserta didik mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan mengevaluasi
informasi dari berbagai tipe teks tentang topik yang beragam. Peserta didik
mampu menyintesis gagasan dan pendapat dari berbagai sumber. Peserta didik
mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi dan debat. Peserta didik mampu menulis
berbagai teks untuk menyampaikan pendapat dan mempresentasikan serta menanggapi
informasi nonfiksi dan fiksi secara kritis dan etis.
Capaian
Pembelajaran setiap elemen mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai
berikut.
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
Menyimak |
Peserta
didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai
tipe teks dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara. |
Membaca dan Memirsa |
Peserta
didik mampu mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan
atau pesan dari berbagai tipe teks visual dan audiovisual untuk menemukan
makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik mampu menginterpretasi
informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, peduli, empati
dan/atau pendapat pro/kontra dari teks visual dan audiovisual secara kreatif.
Peserta didik mampu menggunakan sumber lain untuk menilai akurasi dan
kualitas data serta membandingkan isi teks. |
Berbicara dan Mempresentasikan |
Peserta
didik mampu mengolah dan menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau
pesan untuk tujuan pengajuan usul, perumusan masalah, dan solusi dalam bentuk
monolog, dialog, dan gelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif.
Peserta didik mampu mengkreasi ungkapan sesuai dengan norma kesopanan dalam
berkomunikasi. Peserta didik mampu berkontribusi lebih aktif dalam diskusi
dengan mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan tugas dan fungsi dalam
diskusi. Peserta didik mampu mengungkapkan kepedulian secara kreatif dalam bentuk
teks fiksi dan nonfiksi multimodal. |
Menulis |
Peserta
didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis
untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks
informasional dan/atau fiksi. Peserta didik mampu menulis teks eksposisi
hasil penelitian dan teks fungsional dunia kerja. Peserta didik mampu
mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya. Peserta didik mampu menerbitkan
hasil tulisan di media cetak, elektronik, dan/atau digital. |
b. LINTAS
DISIPLIN ILMU YANG RELEVAN
●
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA): Melalui kegiatan observasi fenomena alam,
identifikasi ciri-ciri fisik, perilaku flora dan fauna, serta pemahaman tentang
siklus hidup dan populasi makhluk hidup. Penggunaan teks eksplanasi yang
menjelaskan proses terjadinya fenomena alam juga berkaitan erat dengan IPA.
●
Sosiologi/Ilmu Sosial: Observasi juga dapat dilakukan pada
fenomena sosial di lingkungan sekitar, serta bagaimana mengumpulkan berbagai
perspektif dan informasi tentang suatu fenomena alam saat berinteraksi dengan
masyarakat.
●
Seni/Desain Grafis/Multimedia: Dalam kegiatan pengalihwahanaan laporan
hasil observasi ke dalam format kreatif seperti poster infografis, video
dokumenter singkat, komik ilmiah, atau presentasi interaktif.
c. TUJUAN
PEMBELAJARAN
Pertemuan 1: Pengertian, Fungsi, dan Struktur
Laporan Hasil Observasi (3 JP)
●
Menyimak:
○
Membandingkan
informasi berupa gagasan yang akurat dari menyimak laporan hasil observasi
dalam bentuk monolog.
○
Merumuskan gagasan
utama berdasarkan teks monolog laporan hasil observasi yang disimak.
Pertemuan 2: Teks Eksplanasi dan Unsur
Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi (3 JP)
●
Membaca dan Memirsa:
○
Mengevaluasi teks
laporan hasil observasi yang dibaca untuk menemukan informasi, baik tersurat
maupun tersirat, secara kritis.
○
Menggunakan sumber
lain berupa teks eksplanasi untuk menilai akurasi dan kualitas data dalam teks
laporan hasil observasi serta membandingkan isi teks.
○
Memahami informasi
dalam teks melalui identifikasi kata-kata baru yang digunakan dalam konteks
topik sains/sosial tertentu dalam teks laporan hasil observasi.
●
Menulis:
○
Menerapkan
kaidah-kaidah kebahasaan dalam menyusun laporan hasil observasi.
Pertemuan 3-5: Penulisan Teks Laporan Hasil
Observasi dan Pengalihwahanaan (9 JP)
●
Menulis:
○
Menulis gagasan dalam
bentuk laporan hasil observasi secara logis dan etis.
○
Mengubah laporan
hasil observasi ke dalam format kreatif yang dapat diterbitkan di media cetak
maupun elektronik.
Pertemuan 6: Presentasi Laporan Hasil
Observasi Multimodal (3 JP)
●
Berbicara dan Mempresentasikan:
○
Mempresentasikan
laporan hasil observasi multimodal.
○
Menyesuaikan intonasi
dan metode presentasi dengan perhatian atau minat pendengarnya saat menyajikan
laporan hasil observasi.
d. TOPIK
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
●
Pengertian, Fungsi, dan Struktur Laporan
Hasil Observasi: Memahami
dasar-dasar LHO dan bagaimana membedakan fakta dan opini dalam pengamatan.
●
Teks Eksplanasi sebagai Sumber Pendukung LHO
dan Unsur Kebahasaan LHO: Memperdalam akurasi data LHO dengan bantuan teks eksplanasi
dan menggunakan kaidah kebahasaan yang tepat.
●
Penulisan Teks Laporan Hasil Observasi: Menerapkan langkah-langkah sistematis dalam
menyusun LHO berdasarkan observasi langsung.
●
Pengalihwahanaan Laporan Hasil Observasi ke
Format Kreatif: Mengembangkan hasil
LHO menjadi produk multimodal yang menarik dan informatif.
●
Presentasi Laporan Hasil Observasi Multimodal: Menyajikan LHO secara efektif dan menarik
kepada audiens.
E. Kerangka
Pembelajaran
PRAKTIK PEDAGOGIK
●
Model Pembelajaran: Keterampilan proses (Process Skill)
●
Pendekatan: Deep Learning (Mindful, Meaningful, Joyful Learning)
○
Mindful Learning: Peserta didik belajar untuk fokus dan
memperhatikan detail saat mengamati fenomena alam, membedakan fakta dan opini
secara cermat, serta menyimak informasi dengan saksama. Hal ini membantu mereka
dalam menyusun laporan observasi yang akurat dan objektif.
○
Meaningful Learning: Pembelajaran menjadi bermakna karena
peserta didik secara aktif terlibat dalam proses observasi langsung,
mengaitkannya dengan pengetahuan sebelumnya, dan memahami relevansinya dalam
kehidupan sehari-hari (misalnya, peduli terhadap alam). Mereka juga belajar
bagaimana menyampaikan informasi secara logis dan etis.
○
Joyful Learning: Pembelajaran dirancang menyenangkan melalui
kegiatan kolaboratif, eksplorasi lingkungan, penggunaan media yang menarik
(video, aplikasi interaktif), kesempatan untuk berkreasi, serta presentasi yang
interaktif. Peserta didik diberi kebebasan memilih objek observasi yang
diminati.
●
Metode Pembelajaran: Eksplorasi, ceramah, tanya jawab, diskusi,
percobaan, demonstrasi, dan penugasan.
●
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi:
○
Diferensiasi Konten: Menyediakan teks LHO dalam bentuk
audio/video dan teks tertulis; menyediakan beragam teks LHO dan eksplanasi
dengan tingkat kesulitan bervariasi; contoh-contoh LHO dan proyek kreatif
bervariasi.
○
Diferensiasi Proses: Mengatur anggota kelompok sesuai
karakteristik atau kesepakatan; menggunakan strategi jigsaw atau
think-pair-share untuk identifikasi struktur; penggunaan strategi SQ3R (Survey,
Question, Read, Recite/Recall, Review) untuk membaca pemahaman; pembelajaran
berbasis proyek; pendampingan individual atau kelompok; pemberian umpan balik
berkelanjutan; memberikan panduan spesifik untuk intonasi dan gestur;
memberikan kesempatan latihan.
○
Diferensiasi Produk: Peserta didik dapat menyajikan hasil
identifikasi dalam bentuk peta pikiran sederhana, daftar poin, atau presentasi
singkat di kelompok; membuat peta konsep perbandingan teks, kamus mini istilah
baru, atau ringkasan kaidah kebahasaan; kebebasan memilih media dan format
penyajian hasil observasi yang kreatif; presentasi dalam berbagai format
(lisan, visual, digital) sesuai minat dan gaya belajar.
KEMITRAAN PEMBELAJARAN
●
Lingkungan Sekolah: Pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah (taman,
kebun, lapangan, kantin) sebagai media observasi.
●
Lingkungan Luar Sekolah/Masyarakat: Apabila observasi dilakukan di luar
sekolah, guru akan memfasilitasi perizinan. Mengundang pihak lain (orang
tua/guru mata pelajaran lain) untuk presentasi.
●
Mitra Digital: KBBI daring dan tesaurus daring untuk
mencari informasi dan memahami kata baru. Aplikasi/platform digital seperti
Google Slides, Canva, Kahoot!, Quizizz untuk kuis interaktif, games, atau media
presentasi.
LINGKUNGAN BELAJAR
Lingkungan pembelajaran yang mengintegrasikan antara ruang
fisik, ruang virtual, dan budaya belajar:
●
Ruang Fisik:
○
Ruang kelas yang
nyaman dan kondusif untuk diskusi kelompok dan presentasi.
○
Papan
tulis/whiteboard dan spidol untuk menuliskan poin-poin penting dan hasil
diskusi.
○
Media observasi
seperti lingkungan sekitar sekolah (taman, kebun, lapangan) atau objek lain
yang relevan dan aman.
○
Kertas catatan
kecil/sticky notes untuk umpan balik dan refleksi.
●
Ruang Virtual:
○
Akses internet untuk
mencari informasi, mengakses KBBI dan tesaurus daring, serta membuat produk
digital.
○
Aplikasi/Platform
Digital (opsional): Google Slides, Canva, Kahoot!, Quizizz untuk kuis
interaktif, games, atau media presentasi.
○
Media cetak,
elektronik, dan/atau digital untuk penerbitan hasil tulisan.
●
Budaya Belajar:
○
Mendorong rasa syukur
atas ciptaan Tuhan melalui pengamatan alam.
○
Mengembangkan
kemampuan bernalar kritis dalam membandingkan informasi dan mengevaluasi data.
○
Meningkatkan
kreativitas dalam mengalihwahanakan laporan hasil observasi.
○
Membiasakan
kolaborasi dan gotong royong dalam kerja kelompok.
○
Menumbuhkan
kemandirian dalam mengerjakan tugas.
○
Membangun rasa
kepedulian terhadap alam.
○
Mendorong kebiasaan
belajar dan menggali fakta-fakta objektif.
PEMANFAATAN DIGITAL
●
Perpustakaan Digital/Sumber Daring: Komputer/Laptop dan akses internet untuk
mencari informasi, mengakses KBBI dan tesaurus daring, serta membuat produk
digital. Jurnal ilmiah atau artikel populer, serta situs web kredibel terkait
sains atau alam.
●
Forum Diskusi Daring: (Opsional, dapat diintegrasikan melalui
Google Classroom atau platform lain) untuk diskusi kelompok atau pengiriman
umpan balik.
●
Penilaian Daring: Kuis/Games singkat via aplikasi
(Kahoot!/Quizizz) untuk mengidentifikasi pengetahuan awal atau asesmen formatif.
●
Media Presentasi Digital: Google Slides, Canva untuk presentasi
kreatif.
●
Media Publikasi Digital: Penerbitan hasil tulisan di media
elektronik dan/atau digital.
Untuk Mendapatkan Versi Lengkapnya Silahkan Hubungi Kami di WA dibawah ini :
👇👇👇
KLIK DISINI UNTUK MENGHUBUNGI KAMI Via WA