Download Modul Ajar PKN kelas 7 SMP Deep Learning CP 46 Terbaru 2025

Download Modul Ajar PKN kelas 7 SMP Deep Learning CP 46 Terbaru 2025

Selasa, 12 Agustus 2025

moduldeeplearning.com - Download Modul Ajar PKN (Pendidikan Kewarganegaraan) Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka CP 46 Terbaru 2025 berbasis pendekatan Deep Learning dengan pembelajaran mindful (sadar), meaningful (bermakna), dan joyful (menyenangkan). Modul ini dirancang sesuai Capaian Pembelajaran (CP) 46 PKN terbaru 2025 untuk membentuk Profil Pelajar Pancasila yang berkarakter, demokratis, dan berwawasan kebangsaan.


Materi dalam modul mencakup nilai-nilai Pancasila, konstitusi negara, norma dan aturan, hak dan kewajiban warga negara, peran aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta penguatan persatuan dalam keberagaman. Dilengkapi Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Tujuan Pembelajaran (TP), LKPD PKN Kelas 7, asesmen formatif dan sumatif, serta contoh soal HOTS berbasis kontekstual.


Disajikan dengan metode project-based learning, problem-based learning, dan kolaborasi untuk mengasah keterampilan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas. Cocok digunakan oleh guru PKN SMP/MTs, mahasiswa pendidikan PKN, dan pengembang perangkat ajar yang ingin menyediakan bahan ajar sesuai Kurikulum Merdeka 2025.


Modul tersedia untuk semester 1 dan semester 2, lengkap dengan lembar kerja, diskusi kelompok, studi kasus, simulasi sidang, dan permainan edukatif untuk menanamkan nilai kewarganegaraan secara menyenangkan. Dengan modul ini, siswa diharapkan dapat memahami peran dan tanggung jawabnya sebagai warga negara Indonesia yang aktif, cerdas, dan berintegritas.


Berikut ini contoh dari modul ajar PKN kelas VII Deep Learning yang bisa bapak/ibu guru lihat dibawah ini : 


 

 MODUL AJAR DEEP LEARNING

MATA PELAJARAN : BAHASA INGGRIS

BAB 1 : SEJARAH KELAHIRAN PANCASILA

 

A. IDENTITAS MODUL

Nama Sekolah                    :    .....................................................................................

Nama Penyusun                 :    .....................................................................................

Mata Pelajaran                  :    Pendidikan Pancasila

Kelas / Fase /Semester       :    VII / D / Ganjil

Alokasi Waktu                   :    18 JP (12 kali pertemuan)

Tahun Pelajaran                :    20.. / 20..

 

B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK

     Pengetahuan Awal: Peserta didik pada umumnya sudah mengenal Pancasila sebagai dasar negara, hafal kelima silanya, dan mengetahui beberapa contoh sederhana penerapannya (misalnya: beribadah sesuai sila pertama).

     Minat: Minat peserta didik beragam; sebagian mungkin tertarik pada cerita sejarah dan kepahlawanan, sementara yang lain lebih menyukai kegiatan visual (menggambar, menonton video) atau kinestetik (bermain peran).

     Latar Belakang: Peserta didik berasal dari latar belakang keluarga, sosial, dan budaya yang beragam, yang memengaruhi pemahaman awal mereka tentang nilai-nilai kebangsaan dan toleransi.

     Kebutuhan Belajar:

     Visual: Peserta didik yang belajar melalui visual akan difasilitasi dengan pemetaan pikiran (mind mapping), gambar tokoh pahlawan, dan video animasi sejarah.

     Auditori: Kebutuhan belajar auditori dipenuhi melalui diskusi kelompok, tanya jawab, penjelasan guru yang interaktif, dan mendengarkan lagu-lagu nasional.

     Kinestetik: Peserta didik kinestetik akan terlibat dalam kegiatan bermain peran (simulasi sidang BPUPK), presentasi, dan membuat produk kreatif seperti poster.

 

C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN

     Jenis Pengetahuan yang Akan Dicapai:

     Konseptual: Memahami kronologi sejarah kelahiran Pancasila, fungsi dan kedudukan Pancasila (dasar negara, pandangan hidup bangsa), serta makna nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

     Prosedural: Mampu menjelaskan alur perumusan Pancasila, mengidentifikasi peran para tokoh, dan menghubungkan nilai-nilai masa lalu dengan konteks masa kini.

     Relevansi dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik: Materi ini membantu peserta didik memahami bahwa fondasi negara Indonesia dibangun melalui proses yang penuh perjuangan, dialog, dan kompromi. Hal ini relevan untuk membangun rasa cinta tanah air, menghargai perbedaan, dan aktif bermusyawarah dalam kehidupan sehari-hari.

     Tingkat Kesulitan: Sedang. Materi ini melibatkan pemahaman alur waktu (kronologis) dan beberapa konsep abstrak (ideologi, pandangan hidup). Namun, dapat disederhanakan melalui metode bercerita, simulasi, dan media visual yang menarik.

     Struktur Materi: Disajikan secara kronologis, mulai dari latar belakang nilai-nilai Pancasila dalam sejarah bangsa, proses kelahiran di sidang BPUPK, perumusan oleh Panitia Sembilan, hingga penetapannya oleh PPKI.

     Integrasi Nilai dan Karakter:

     Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia: Mensyukuri Pancasila sebagai anugerah Tuhan dan menghargai nilai ketuhanan sebagai sila pertama.

     Bernalar Kritis: Menganalisis alasan di balik setiap keputusan dalam perumusan Pancasila dan mengajukan pertanyaan pemantik.

     Kreativitas: Mendesain pemetaan pikiran (mind map), membuat skenario bermain peran, dan mempresentasikan gagasan dengan cara yang unik.

     Kolaborasi/Bergotong Royong: Bekerja sama dalam diskusi kelompok dan simulasi sidang untuk mencapai kesepakatan.

     Kemandirian: Mengerjakan tugas individu, melakukan refleksi, dan menilai diri sendiri terkait penerapan nilai-nilai Pancasila.

     Kepedulian: Menumbuhkan rasa hormat dan penghargaan terhadap jasa para pendiri bangsa.

 

D. DIMENSI PROFIL LULUSAN

     Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia: Meyakini Pancasila sebagai karunia Tuhan dan mengamalkan sila pertama dalam kehidupan.

     Kewargaan: Memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

     Penalaran Kritis: Mampu menganalisis informasi sejarah secara objektif dan mengevaluasi argumen yang berbeda dari para pendiri bangsa.

     Kreativitas: Menghasilkan karya (mind map, presentasi) yang orisinal untuk menjelaskan pemahamannya.

     Kolaborasi: Mampu bekerja sama secara efektif dengan orang lain dalam mencapai tujuan bersama.

     Kemandirian: Bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya sendiri.

     Kesehatan: Menjaga kesehatan jasmani dan rohani agar dapat mengikuti pembelajaran dengan optimal.

     Komunikasi: Mampu menyampaikan ide dan gagasan secara lisan dan tulisan dengan jelas dan efektif.


DESAIN PEMBELAJARAN

 

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) NOMOR : 46 TAHUN 2025

Pada akhir Fase D, dalam elemen Pancasila, peserta didik diharapkan memiliki kemampuan:

Memahami sejarah kelahiran Pancasila; memahami kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, dan ideologi negara serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari; memahami makna keterkaitan Pancasila dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 

B. LINTAS DISIPLIN ILMU

     Sejarah: Materi inti adalah peristiwa sejarah perumusan dan penetapan dasar negara.

     Bahasa Indonesia: Mengembangkan keterampilan membaca pemahaman, menulis refleksi, berdebat, dan presentasi.

     Seni Budaya: Mengekspresikan pemahaman melalui pembuatan mind map yang artistik dan seni peran (teater).

 

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

     Pertemuan 1-3: Peserta didik mampu menghayati dan menjelaskan latar belakang nilai-nilai Pancasila yang sudah ada sejak zaman kerajaan Nusantara hingga masa kebangkitan nasional.

     Pertemuan 4-6: Peserta didik mampu menganalisis kronologi proses kelahiran Pancasila, terutama pidato para tokoh dalam sidang pertama BPUPK.

     Pertemuan 7-8: Peserta didik mampu menjelaskan dinamika proses perumusan sila-sila Pancasila oleh Panitia Sembilan dan memahami pentingnya musyawarah.

     Pertemuan 9-10: Peserta didik mampu menjelaskan proses penetapan Pancasila sebagai dasar negara oleh PPKI pada 18 Agustus 1945.

     Pertemuan 11-12: Peserta didik mampu merefleksikan dan menyusun komitmen untuk mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

 

D. TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

"Menghargai Perbedaan untuk Persatuan: Belajar dari Musyawarah Para Pendiri Bangsa". Topik ini menghubungkan proses perumusan Pancasila yang penuh perdebatan namun berakhir dengan kesepakatan, dengan realitas keberagaman di lingkungan siswa.

 

E. KERANGKA PEMBELAJARAN

PRAKTIK PEDAGOGIK

     Model Pembelajaran: Problem-Based Learning (PBL) dan Project-Based Learning (PjBL).

     Pendekatan: Deep Learning (Mindful, Meaningful, Joyful Learning)

     Mindful Learning: Pembelajaran diawali dengan doa, salam, dan yel-yel untuk menciptakan suasana yang fokus, sadar, dan positif.

     Meaningful Learning: Setiap sesi diakhiri dengan refleksi "AMBAK" (Apa Manfaatnya Bagiku) untuk menghubungkan materi dengan kehidupan nyata siswa.

     Joyful Learning: Proses belajar dibuat menyenangkan melalui permainan peran, diskusi dinamis, lagu, dan pembuatan karya kreatif.

     Metode Pembelajaran: Ceramah Interaktif, Diskusi Kelompok, Tanya Jawab, Simulasi (Bermain Peran), Penugasan Proyek.

     Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi:

     Diferensiasi Konten: Materi disajikan dalam bentuk teks (buku siswa), visual (video, mind map), dan auditori (penjelasan guru).

     Diferensiasi Proses: Siswa dapat memilih cara mendalami materi, misalnya melalui diskusi, membaca, atau menonton video. Dalam kegiatan kelompok, peran disesuaikan dengan minat dan kemampuan siswa.

     Diferensiasi Produk: Siswa diberi kebebasan untuk menunjukkan pemahaman melalui produk yang berbeda, seperti mind map, poster digital, video pendek, atau tulisan reflektif.

KEMITRAAN PEMBELAJARAN

     Lingkungan Sekolah: Kolaborasi dengan guru Sejarah untuk pendalaman konteks historis dan guru TIK untuk pemanfaatan media digital.

     Lingkungan Luar Sekolah/Masyarakat: Jika memungkinkan, melakukan kunjungan ke museum atau monumen kebangsaan setempat.

     Mitra Digital: Memanfaatkan platform YouTube Edukasi, portal berita sejarah, dan aplikasi desain seperti Canva.

LINGKUNGAN BELAJAR

     Ruang Fisik: Pengaturan tempat duduk yang fleksibel (bentuk U, melingkar, berkelompok) untuk mendukung diskusi. Dinding kelas dimanfaatkan untuk memajang hasil karya siswa (peta konsep, poster).

     Ruang Virtual: Penggunaan Learning Management System (LMS) seperti Google Classroom untuk pengumpulan tugas dan materi. Grup diskusi daring untuk komunikasi di luar jam pelajaran.

     Budaya Belajar: Menciptakan iklim kelas yang aman, inklusif, dan menghargai setiap pendapat. Membangun budaya bertanya, berani mencoba, dan memberikan apresiasi.

PEMANFAATAN DIGITAL

     Perpustakaan Digital/Sumber Daring: Mengakses artikel dan e-book dari situs Kemendikbud, Perpusnas, atau sumber sejarah terverifikasi lainnya.

     Forum Diskusi Daring: Menggunakan fitur forum di LMS untuk diskusi asinkron.

     Penilaian Daring: Menggunakan Google Forms atau Quizizz untuk asesmen diagnostik dan formatif.

     Media Presentasi Digital: Siswa menggunakan Canva, PowerPoint, atau Google Slides untuk presentasi kelompok.

     Media Publikasi Digital: Hasil karya terbaik siswa (misal: video bermain peran) dapat dipublikasikan di media sosial sekolah atau blog kelas.

 

F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

PERTEMUAN 1 (2 JP : 80 MENIT)

Topik: Pengantar dan Latar Sejarah Nilai Pancasila

KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)

     Pembukaan: Guru mengucap salam, mengajak berdoa, dan mengecek kehadiran. (Mindful)

     Apersepsi: Guru menampilkan gambar burung Garuda dan bertanya "Apa makna lambang ini bagi kalian?" untuk menghubungkan dengan pengetahuan awal siswa.

     Motivasi: Guru mengajak siswa menyanyikan lagu "Garuda Pancasila" dan meneriakkan yel-yel PPKn untuk menciptakan suasana semangat. (Joyful)

     Penyampaian Tujuan: Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini, yaitu mengenal latar belakang sejarah nilai-nilai Pancasila.

KEGIATAN INTI (50 MENIT)

     Eksplorasi Konsep: Guru menjelaskan secara singkat "pemetaan pikiran" tentang Sejarah Kelahiran Pancasila yang akan dipelajari selama satu bab.

     Diskusi: Guru memantik diskusi dengan pertanyaan, "Sebelum Indonesia merdeka, apakah nilai-nilai seperti gotong royong dan toleransi beragama sudah ada di masyarakat kita?"

     Kerja Kelompok: Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membaca teks singkat tentang nilai-nilai Pancasila pada zaman kerajaan Nusantara (Kutai, Sriwijaya, Majapahit).

     Pembelajaran Berdiferensiasi:

     Proses: Kelompok dapat memilih untuk menyajikan hasil diskusinya dalam bentuk poin-poin, cerita singkat, atau gambar sederhana.

     Konten: Siswa dengan kemampuan membaca cepat dapat diberikan teks tambahan. Siswa visual dapat melihat gambar peninggalan sejarah yang relevan.

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)

     Refleksi: Guru meminta setiap siswa untuk menjawab pertanyaan "Apa satu hal menarik yang kamu pelajari hari ini?" (AMBAK). (Meaningful)

     Rangkuman: Guru bersama siswa menyimpulkan bahwa nilai-nilai Pancasila sudah ada dan digali dari bumi Indonesia sendiri.

     Tindak Lanjut: Guru menugaskan siswa untuk mencari satu contoh tradisi di daerahnya yang mencerminkan nilai gotong royong atau musyawarah.

     Penutup: Salam dan doa.


Bagi bapak/ibu guru yang ingin versi lengkap dari modul ajar PKN kelas 7 deep learning dengan CP 46 ini, silahkan hubungi link WA kami dibawah ini : 


๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡


KLIK DISINI UNTUK MENGHUBUNGI KAMI Via WA