moduldeeplearning.com - Download Modul Ajar IPA Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka CP Terbaru 2025 berbasis pendekatan Deep Learning yang menekankan pembelajaran mindful (sadar), meaningful (bermakna), dan joyful (menyenangkan). Modul ini disusun sesuai Capaian Pembelajaran (CP) IPA terbaru 2025 dan dilengkapi dengan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Tujuan Pembelajaran (TP)
Materi mencakup konsep dasar ilmu pengetahuan alam seperti pengamatan makhluk hidup, ekosistem, zat dan perubahannya, energi dan perubahannya, bumi dan antariksa, hingga penerapan IPA dalam kehidupan sehari-hari. Setiap pembelajaran dirancang dengan metode problem-based learning, discovery learning, dan project-based learning untuk mendorong keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif.
Modul ajar ini sangat bermanfaat bagi guru IPA SMP/MTs, mahasiswa pendidikan IPA, dan pengembang kurikulum yang memerlukan perangkat ajar lengkap, siap pakai, dan sesuai tuntutan Kurikulum Merdeka 2025. Dilengkapi juga dengan LKPD IPA Kelas 7, asesmen formatif dan sumatif, contoh soal HOTS, serta panduan pembelajaran berbasis literasi sains dan numerasi.
Tersedia untuk semester 1 dan semester 2 dengan kegiatan eksperimen, pengamatan langsung, serta proyek kolaboratif yang memadukan konsep sains dengan teknologi untuk membentuk generasi ilmuwan muda yang berkarakter dan berwawasan global.
Berikut ini contoh modul ajar IPA kelas VII deep learning yang bisa bapak/ibu lihat dibawah ini:
MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
BAB 1: BESARAN DAN PENGUKURAN PADA MAKHLUK HIDUP DAN BENDA
LAINNYA
A.
IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah : .....................................................................................
Nama Penyusun : .....................................................................................
Mata Pelajaran : Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Fase /Semester : VII / D / Ganjil
Alokasi Waktu : 12 JP (5
kali pertemuan)
Tahun Pelajaran : 20.. / 20..
B.
IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
●
Pengetahuan
Awal:
Peserta didik memiliki pengetahuan dasar tentang benda-benda di sekitar dan
pernah melakukan kegiatan pengukuran sederhana dalam kehidupan sehari-hari
(misalnya, mengukur tinggi badan atau menimbang berat badan).
●
Minat:
Sebagian besar peserta didik memiliki minat terhadap kegiatan praktis dan
eksperimen yang memungkinkan mereka untuk berinteraksi langsung dengan alat dan
objek.
●
Latar
Belakang: Peserta didik berasal dari latar belakang yang beragam dengan
pengalaman yang berbeda-beda terkait pengukuran formal, namun semuanya memiliki
pengalaman intuitif tentang konsep panjang, massa, dan waktu.
●
Kebutuhan
Belajar:
○
Visual:
Peserta didik akan difasilitasi dengan bahan tayang PowerPoint (PPT), gambar
alat ukur, dan demonstrasi visual oleh guru.
○
Auditori:
Peserta didik akan belajar melalui diskusi kelompok, presentasi, dan penjelasan
lisan dari guru serta tanya jawab.
○
Kinestetik:
Peserta didik akan terlibat langsung dalam kegiatan praktikum mengukur berbagai
benda menggunakan alat ukur seperti penggaris, jangka sorong, neraca, dan
stopwatch.
C.
KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
●
Jenis
Pengetahuan yang Akan Dicapai:
○
Konseptual:
Memahami definisi besaran, satuan, membedakan besaran pokok dan besaran
turunan, serta konsep satuan baku
dan tidak baku.
○
Prosedural:
Menguasai keterampilan menggunakan alat ukur (penggaris, jangka sorong,
mikrometer sekrup, neraca, stopwatch, termometer), membaca skala alat ukur
dengan benar, dan melakukan konversi satuan.
●
Relevansi
dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik: Materi ini sangat
relevan karena konsep pengukuran diterapkan setiap hari, seperti saat membeli
kain, memasak dengan resep, mengukur suhu tubuh, atau menghitung kecepatan
kendaraan.
●
Tingkat
Kesulitan: Sedang. Materi dimulai dari konsep yang mudah dipahami
(besaran dan satuan) dan berlanjut ke keterampilan yang lebih kompleks
(penggunaan alat ukur presisi dan pengukuran besaran turunan).
●
Struktur
Materi: Materi disusun secara sistematis, dimulai dari pengenalan
konsep dasar besaran dan satuan, dilanjutkan dengan klasifikasi besaran pokok dan turunan, pengenalan satuan
baku (SI), dan diakhiri dengan penerapan keterampilan pengukuran berbagai
besaran menggunakan alat ukur yang sesuai.
●
Integrasi
Nilai dan Karakter:
○
Keimanan
dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia:
Mensyukuri keteraturan alam semesta yang dapat diukur dan dipelajari.
○
Bernalar
Kritis: Menganalisis data hasil pengukuran, membedakan antara satuan
baku dan tidak baku, serta menarik kesimpulan dari percobaan.
○
Kreativitas:
Merancang cara mengukur benda-benda yang bentuknya tidak teratur (misalnya,
luas daun atau volume batu).
○
Kolaborasi/Bergotong
Royong: Bekerja sama dalam kelompok saat melakukan praktikum,
berdiskusi, dan memecahkan masalah.
○
Kemandirian:
Mengerjakan latihan soal dan tugas secara mandiri untuk mengukur pemahaman
pribadi.
○
Kepedulian:
Menjaga keselamatan diri dan kelompok saat menggunakan alat-alat praktikum.
D.
DIMENSI PROFIL LULUSAN
●
Keimanan
dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia:
Menyadari bahwa alam semesta diciptakan dengan ukuran yang presisi dan dapat
dipelajari oleh manusia.
●
Kewargaan:
Memahami pentingnya standar pengukuran (Sistem Internasional) yang berlaku
secara global untuk keadilan dalam perdagangan dan komunikasi ilmiah.
●
Penalaran
Kritis: Mengidentifikasi masalah, menganalisis data percobaan, dan
mengevaluasi hasil pengukuran untuk menarik kesimpulan yang valid.
●
Kreativitas:
Menemukan solusi untuk mengukur objek yang sulit diukur secara langsung.
●
Kolaborasi:
Efektif bekerja dalam tim selama kegiatan praktikum dan diskusi.
●
Kemandirian:
Mengambil inisiatif dalam belajar dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.
●
Kesehatan:
Menggunakan termometer untuk mengukur suhu tubuh sebagai salah satu indikator
kesehatan.
●
Komunikasi:
Menyajikan data hasil percobaan secara sistematis (dalam bentuk tabel atau
laporan) dan mempresentasikannya di depan kelas.
DESAIN PEMBELAJARAN
A.
CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) NOMOR 46 : TAHUN 2025
Berdasarkan
Keputusan BSKAP NOMOR 046/H/KR/2025, pada akhir Fase D, dalam elemen Pemahaman
IPA, peserta didik memiliki kemampuan untuk menerapkan pengukuran terhadap
aspek fisis dalam kehidupan sehari-hari.
B.
LINTAS DISIPLIN ILMU
●
Matematika:
Melakukan perhitungan, konversi satuan, analisis data dalam bentuk tabel dan
grafik.
●
Bahasa
Indonesia: Menulis laporan hasil praktikum yang sistematis dan komunikatif,
serta mempresentasikannya secara lisan.
●
Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK): Mencari sumber
belajar tambahan dari internet, menggunakan aplikasi simulasi pengukuran, dan
membuat media presentasi digital.
C.
TUJUAN PEMBELAJARAN
●
Pertemuan
1 (3 JP):
1.
Peserta didik dapat
mengidentifikasi besaran-besaran dalam kehidupan sehari-hari dan
mengelompokkannya ke dalam besaran pokok
dan besaran turunan.
2.
Peserta didik dapat menggunakan
satuan Sistem Internasional dalam menyatakan besaran.
3.
Peserta didik dapat
mengonversikan satuan panjang, massa, dan waktu.
●
Pertemuan
2 (2 JP):
1.
Peserta didik dapat mengukur
besaran dengan satuan baku dan tak baku secara baik dan benar.
2.
Peserta didik dapat mengukur
besaran menggunakan alat ukur yang sesuai secara baik dan benar.
●
Pertemuan
3 (3 JP):
1.
Peserta didik dapat mengukur
besaran dengan satuan baku secara
baik dan benar.
2.
Peserta didik dapat mengukur
besaran panjang, massa, waktu, dan suhu menggunakan alat ukur yang sesuai
(jangka sorong, mikrometer sekrup, neraca, stopwatch, termometer).
●
Pertemuan
4 (2 JP):
1.
Peserta didik dapat mengukur
besaran dengan satuan baku secara
baik dan benar.
2.
Peserta didik dapat mengukur
besaran menggunakan alat ukur yang sesuai (jangka sorong, mikrometer sekrup,
neraca).
●
Pertemuan
5 (3 JP):
1.
Peserta didik dapat mengukur besaran turunan (luas, volume) dengan satuan baku secara baik dan benar.
2.
Peserta didik dapat mengukur besaran turunan menggunakan alat ukur
yang sesuai secara baik dan benar.
D.
TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Besaran Dan Pengukuran Pada Makhluk Hidup Dan Benda
Lainnya
E.
KERANGKA PEMBELAJARAN
PRAKTIK PEDAGOGIK
●
Model
Pembelajaran: Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
●
Pendekatan:
Deep Learning (Mindful, Meaningful,
Joyful Learning)
○
Mindful Learning:
Peserta didik diajak untuk fokus dan teliti saat melakukan pengamatan dan
pengukuran, menyadari setiap langkah dalam prosedur praktikum untuk mendapatkan
data yang akurat.
○
Meaningful Learning:
Peserta didik menghubungkan konsep pengukuran dengan fenomena dan aplikasi dalam
kehidupan nyata (misalnya, mengapa SPBU perlu ditera ulang), sehingga
pembelajaran menjadi lebih bermakna.
○
Joyful Learning:
Pembelajaran dirancang melalui kegiatan kelompok yang interaktif, eksperimen
yang menantang rasa ingin tahu, dan permainan edukatif sehingga menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan.
●
Metode
Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab,
Eksperimen/Praktikum, Demonstrasi, Presentasi.
●
Strategi
Pembelajaran Berdiferensiasi:
○
Diferensiasi
Konten: Menyediakan bahan bacaan dengan tingkat kerumitan yang berbeda
(misalnya, artikel dasar dan artikel pengayaan), serta video tutorial
penggunaan alat ukur.
○
Diferensiasi
Proses: Memberikan pilihan kepada peserta didik untuk bekerja secara
individu atau kelompok. Guru memberikan bimbingan yang lebih intensif kepada
kelompok yang membutuhkan.
○
Diferensiasi
Produk: Peserta didik dapat menyajikan hasil kerja dalam berbagai
bentuk, seperti laporan tertulis, poster, atau presentasi digital (PPT/video).
KEMITRAAN PEMBELAJARAN
●
Lingkungan
Sekolah: Pemanfaatan laboratorium IPA dan alat-alat yang tersedia,
serta benda-benda di lingkungan sekolah (meja, buku, daun) sebagai objek
pengukuran.
●
Lingkungan
Luar Sekolah/Masyarakat: Menghubungkan materi dengan
profesi di masyarakat (penjahit, pedagang, teknisi) dan mengajak peserta didik
mengamati praktik pengukuran di lingkungan sekitar (pasar, bengkel).
●
Mitra
Digital: Menggunakan video pembelajaran dari platform seperti YouTube,
simulasi virtual pengukuran dari PhET Colorado, dan sumber bacaan dari
perpustakaan digital.
LINGKUNGAN BELAJAR
●
Ruang
Fisik: Pengaturan tempat duduk yang fleksibel (klasikal, berkelompok)
untuk mendukung diskusi dan kerja sama. Laboratorium IPA ditata untuk keamanan
dan kemudahan akses alat.
●
Ruang
Virtual: Pemanfaatan Google Classroom atau platform serupa untuk
berbagi materi, forum diskusi, dan pengumpulan tugas. Penggunaan proyektor
untuk menampilkan bahan ajar digital.
●
Budaya
Belajar: Mendorong budaya bertanya, rasa ingin tahu yang tinggi, saling
menghargai pendapat, dan tidak takut salah dalam mencoba. Menekankan pentingnya
ketelitian, kejujuran data, dan kerja sama tim.
PEMANFAATAN DIGITAL
●
Perpustakaan
Digital/Sumber Daring: Artikel ilmiah populer, e-book,
video tutorial penggunaan alat ukur.
●
Forum
Diskusi Daring: Grup WhatsApp atau Google
Classroom untuk diskusi di luar jam pelajaran.
●
Penilaian
Daring: Kuis singkat menggunakan platform seperti Google Forms atau
Quizizz.
●
Media
Presentasi Digital: Peserta didik dan guru
menggunakan PowerPoint, Canva, atau aplikasi sejenis untuk presentasi.
●
Media
Publikasi Digital: Hasil karya terbaik peserta
didik (misalnya, video praktikum) dapat diunggah ke media sosial sekolah.
F.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
PERTEMUAN 1 (3 JP : 120 MENIT)
Topik: Konsep Besaran, Satuan, Besaran Pokok, dan
Besaran Turunan
●
KEGIATAN
PENDAHULUAN (15 MENIT)
○
Salam
dan Doa: Guru membuka pelajaran, menanyakan kabar, dan mengecek
kehadiran.
○
Meaningful Learning:
Guru memulai dengan pertanyaan pemantik seperti, "Saat membeli baju, apa
yang kamu sebutkan ke penjual tentang ukuranmu?" atau "Apa arti
tulisan 60 km/jam pada speedometer?".
○
Apersepsi:
Guru mengaitkan jawaban peserta didik dengan konsep besaran dan satuan.
○
Tujuan
Pembelajaran: Guru menyampaikan tujuan yang
akan dicapai pada pertemuan ini.
○
Asesmen
Diagnostik: Kuis singkat untuk mengetahui pemahaman awal tentang besaran.
●
KEGIATAN
INTI (95 MENIT)
○
Mindful Learning (Stimulasi): Guru meminta peserta didik
mengamati benda di sekitarnya (misal: buku) dan menanyakan, "Apa saja yang
bisa diukur dari buku ini?". Peserta didik didorong untuk fokus pada
karakteristik yang dapat diukur (panjang, massa, tebal).
○
Identifikasi
Masalah: Peserta didik secara berkelompok diminta mengidentifikasi
berbagai aktivitas pengukuran dalam kehidupan sehari-hari dan mengelompokkannya.
○
Joyful Learning (Pengumpulan Data): Dalam kelompok,
peserta didik berdiskusi untuk membedakan mana yang besaran pokok dan mana yang besaran
turunan dari daftar yang mereka buat, menggunakan buku sumber sebagai
panduan.
○
Pengolahan
Data:
Peserta didik membuat tabel klasifikasi besaran
pokok (dengan satuannya dalam SI) dan contoh besaran turunan.
○
Verifikasi:
Setiap kelompok membandingkan hasil diskusinya dengan kelompok lain untuk
memverifikasi pemahaman mereka.
○
Generalisasi:
Beberapa kelompok mempresentasikan hasilnya, dan guru memfasilitasi diskusi
untuk menarik kesimpulan umum tentang perbedaan besaran pokok dan turunan.
○
Pembelajaran
Berdiferensiasi:
■
Proses:
Kelompok yang lebih cepat selesai diberi tantangan untuk mencari contoh besaran
turunan yang lebih kompleks. Kelompok yang kesulitan diberi bimbingan lebih.
■
Produk:
Hasil diskusi bisa disajikan dalam bentuk tabel di buku tulis atau peta konsep
sederhana.
●
KEGIATAN
PENUTUP (10 MENIT)
○
Refleksi:
Guru dan peserta didik merefleksikan apa saja yang telah dipelajari hari ini.
○
Rangkuman:
Guru memberikan penguatan terhadap konsep-konsep kunci.
○
Tindak
Lanjut: Memberikan tugas rumah untuk mengerjakan Uji Pemahaman.
○
Penutup:
Salam dan doa.
๐๐๐
KLIK DISINI UNTUK MENGHUBUNGI KAMI Via WA